Mengenal Majalah Al-Imam, Media Propaganda Islam Modernis Pertama

Mengenal Majalah Al-Imam, Media Propaganda Islam Modernis Pertama – Al- Imam( Si Pelopor) merupakan harian buatan Syekh Taher Djalalaludin Al- Falaki Al- Azhar.

Mengenal Majalah Al-Imam, Media Propaganda Islam Modernis Pertama

lolapress – Syekh Djalalaludin Al- Falaki Al- Azhar salah satu figur malim asal Minangkabau yang bermukim di Singapore.

Dilansir dari harakah.id, Al- Imam( Si Pelopor) merupakan harian buatan Syekh Taher Djalalaludin Al- Falaki Al- Azhar. Syekh Djalalaludin Al- Falaki Al- Azhar salah satu figur malim asal Minangkabau yang bermukim di Singapore.

Baca juga : Rekomendasi Majalah Fashion Jepang

Gagasan Syekh Taher mendirikan majalah Al-Imam berasal dikala beliau berlatih di Mekah sepanjang 14 tahun. Tahun 1893 Beliau berangkat ke Kairo buat berlatih ilmu astronomi di sekolah Al- Azhar yang setelah itu Universitas Al- Azhar.

Sepanjang 4 tahun bermukim di Kairo beliau berteman dengan anutan figur pembaharu semacam Muhammad Abduh serta Muhamad Rashid Ridha. Rashid Ridha salah satu anak didik Muhammad Abduh yang sangat pintar.

Pada tahun berikutnya 1898, Muhammad Rashid Ridha menerbitkan Majalah Al- Manar. Dikala seperti itu Syekh Taher mengamalkan postingan buat kolom Al- Manar. Dari sinilah dini akibat pandangan Syekh Taher dari ilham kalangan pembaharu ataupun bundaran Al- Manar

Pada tahun 1905, Syekh Taher berangkat ke Singapore awal mulanya berasosiasi dengan teman- temannya menolong perantara haji di negeri itu. Sepanjang berdiam di Singapore beliau berteman serta berjumpa akademikus sampai kesimpulannya menerbitkan sebuah jurnal bulan Juli 1906 yang diucap harian Al- Imam.

Majalah Al- Imam diterbitkan oleh golongan yang diucap Kalangan Al- Manar. Banyak orang yang ikut serta dalam publikasi serta bertanggung jawab atas publikasi majalah Al- Imam. Mereka ini setelah itu diketahui gelar kalangan Al- Manar.

Tidak hanya gelar Kalangan Al- Manar, golongan pembaharu ini pula populer dengan gelar Kalangan Belia. Golongan ini diketahui profesional serta mempengaruhi di Asia.

Terpaut golongan yang menerbitkan majalah Al- Imam, R. Roff

seseorang guru besar asal usul, mempunyai opini lain. Ia mengatakan golongan pembaharu yang diucap kalangan Al- Manar ini ialah kombinasi dari segerombol warga Jawi di Mekah pada tahun 1880- an sampai 1890- an.

Golongan ini banyak dipengaruhi Pan Islamisme Al- Afghani. Serta dipengaruhi Gagasan inovasi Muhammad Abduh. Tidak bingung golongan Al- Manar membuat majalah Pemimpin dengan pandangan Al- Manar.

Majalah Al- Imam juga tidak bebas dari kedudukan berarti dari regu redaksi yang di dalamnya mengaitkan tokoh- tokoh intelektual Islam. Tokoh- tokoh intelektual itu mempunyai ikatan kokoh dengan Al- Imam satu di antara lain reformis asal Minangkabau ialah Syekh Taher Djalalaludin Al- Falaki Al- Azhar.

Di antara lain merupakan Sayyid Syaikh Ahmad al- Hadi, generasi Arab Melayu yang mengatur rumah hadiah. Rumah hadiah yang diatur Sayyid Syaikh Ahmad al- Hadi berbentuk hotel para orang dagang sepanjang mendatangi kastel Riau.

Perihal ini membuat ikatan Sayyid Ahmad dengan kastel Riau sedemikian itu akrab. Nampak keluarga kastel mulai pangeran Raja Gelap serta Raja Ali beramal aktif postingan di harian Pemimpin.

Baca juga : Mengenal Majalah TIME

Haji Abbas Muhammad Thaha orang Minangkabau kelahiran Singapore selaku delegasi atasan sidang pengarang. Beliau pula tidak bebas dari akibat Al- Imam. Syaikh Muhammad Salim Al- Kalali, seseorang saudagar Aceh selaku ketua eksekutif Al- Imam sepanjang 2 tahun awal. Serta figur intelektual terakhir yang amat dekat Al- Imam ialah: Syaikh Sayyid Muhammad Aqil ditunjuk selaku ketua industri Al- Imam.

presslola