Gerakan Feminisme Pertama Di Jepang Melalui Majalah Seito

Gerakan Feminisme Pertama Di Jepang Melalui Majalah Seito

Gerakan Feminisme Pertama Di Jepang Melalui Majalah Seito – Majalah sastra asal Jepang bernama Seito ketika pertama kali terbit tahun 1911 telah menimbulkan kontroversi. Seito sendiri memiliki arti stoking biru, nama yang terinspirasi dari grup perempuan yang berkumpul untuk melakukan diskusi terkait politik dan juga seni yang ada di Inggris pada abad ke-18. Grup diskusi seperti ini, pada masanya bukanlah hal yang biasa, bukan suatu hal yang wajar. Namun majalah Seito sendiri tidak mengira bahwa majalahnya akan mendapatkan cekalan dari pecmerintah karena “mengganggu ketertiban umum”. Majalah Seito sama sekali tidak berniat untuk menjadi sebuah majalah “radikal” atau majalah politik, mereka hanya ingin membuat sebuah jurnal sastra bagi perempuan dengan kebanyakan isinya berupa esai pribadi yang ditulis oleh para perempuan.

Pada abad ke-18, pemikiran perempuan masih dianggap sebagai tantangan provokatif bagi tatanan sosial yang biasanya perempuan hanya berperan sebagai istri dan juga ibu. Sehingga apa yang ditulis oleh majalah Seiota melampaui batasan yang telah dibuat oleh masyarakat terhadap perempuan. Akhirnya majalah tersebut semakin menarik perhatian publik dan mendapatkan penolakan keras karena majalah Seito mendalami pertanyaan politis yang masih dianggap tabu. Tidak hanya itu saja, dalam majalah mereka memperdebatkan kesetaraan bagi perempuan, aborsi hingga keperawanan. Karenanya tanpa disengaja majalah Seiota telah menjadi majalah pelopor bagi feminisme di Jepang.

Majalah Seito didirikan oleh sekelompok perempuan yang memiliki ambisi tinggi, tidak hanya ingin menjadi seorang istri, namun mereka memiliki dorongan intelektual agar perempuan juga mendapatkan akses ke pendidikan yang lebih tinggi. Haruko Hiratsuka dengan nama pena Raicho mendapatkan ide terkait majalah Seito ini dari mentornya yang telah mengajarinya bahasa inggris, meditasi zen dan juga sastra. Bersama dengan Yoshika Yasumochi dan juga tiga orang pendiri lainnya, mereka menerbitkan majalah Seito untuk pertama kalinya dengan manifesto serta panggilan bergerak untuk seluruh perempuan dengan tulisan Raicho.
Melalui edisi pertamanya, majalah Seito menjadi sebuah fenomena. Bahkan edisi pertamanya terjual habis hanya dalam sebulan. Tak hanya itu saja, majalah tersebut berhasil menarik banyak perempuan muda yang memiliki antusiasme tinggi dan memiliki pandangan yang sama.

Kepopuleran majalah Seito tidak lepas dari kontroversi, dan kontroversi besar pertama adalah ketika mereka mengunjungi pusat prostitusi untuk mengetahui kehidupan perempuan disana yang memiliki keadaan berbeda. Media-media lain memberitakan mereka sebagai sekelompok orang yang melakukan hal-hal memalukan serta memberikan reputasi yang buruk untuk perempuan itu sendiri. Hal ini akhirnya menciptakan konflik internal dalam majalah Seito.

Gerakan Feminisme Pertama Di Jepang Melalui Majalah Seito

Kontroversi tersebut tidak menyurutkan api semangat karena majalah Seito terus mendorong topik-topik kontroversial terkait hak perempuan dan juga otonomi akan tubuh mereka (perempuan). Edisi yang paling dicekal pemerintah adalah edisi khusus yang terbit tahun 1913 mengenai hak-hak perempuan yang ditulis oleh Hideko Fukuda, seorang aktivis radikal. Dalam artikel yang ditulisnya di situs judi bola, ia mengadvokasikan sistem komunal agar bisa tercipta kesetaraan diantara kelas-kelas yang ada sebagai solusi, tidak hanya sekedar hak setara saja. Beberapa bulan setelah edisi khusus ini terbit, pemerintah menyebut artikel-artikel dalam majalah Seito sebagai artikel yang berisi argumen kebebasan memilih terhadap hak otonomi tubuh perempuan, seperti pilihan untuk melakukan aborsi fetus ketika fetus belum tumbuh. Setelah terbit selama beberapa tahun, akhirnya majalah Seiota harus bubar tahun 1916 karena terbentur masalah finansial dan perhatian masyarakat Jepang yang menurun karena mulai memasuki masa Perang Dunia Pertama.

Majalah yang Mengangkat Dukungan Bagi Para Wanita
Blog Informasi Majalah

Majalah yang Mengangkat Dukungan Bagi Para Wanita

Feminisme menjadi gerakan yang telah ada sejak puluhan tahun lalu. Gerakan feminisme mendorong terwujudnya kesetaraan gender dalam banyak aspek, mulai dari aspek politik hingga dalam hidup berkeluarga. Dominasi para pria di tengah budaya patriarkal memang membuat banyak wanita tersudut dan bahkan diremehkan. Karena itu, gerakan feminisme pun muncul dan masih digalakkan sampai sekarang. Awalnya, gagasan dimunculkan di berbagai karya literatur dan terus berkembang di berbagai media. Majalah pun menjadi salah satu upaya yang digunakan untuk menyuarakan kesetaraan gender dan mendorong para wanita di dunia untuk bisa mendapatkan hak dan akses untuk beragam hal. Ada cukup banyak majalah yang menyampaikan feminisme, dan salah satunya adalah Azeema. Azeema merupakan majalah yang diterbitkan setiap tahun. Fokus utama dari Azeema adalah untuk melakukan konfrontasi berbagai isu feminism dan kesenjangan sosial. Keberagaman pun menjadi topik yang sering dibawakan dan dibahas di tiap konten majalahnya. Kantor pusat dari Azeema berada di London dan diprakarsai oleh Jameela Elfaki. Tema tentang keberagaman memang menjadi pembahasan, terutama untuk mencegah adanya diskriminasi wanita karena warna kulit. Bahkan, topik mengenai kesehatan mental dan seksualitas sering kali menjadi bahan pembahasan untuk meningkatkan kesadaran para wanita yang menjadi target pembacanya. Selain tema-tema tersebut, tulisan tentang budaya pun banyak dimunculkan. Polyester merupakan majalah feminisme lain yang banyak diminati. Majalahnya sudah mulai diterbitkan sejak 2014. Dengan beragam konten yang dibawakan, Polyester pun telah menjadi salah satu yang paling dikenal dengan dukungan atas feminisme. Ione Gamble adalah sosok yang di balik majalah tersebut. Dia merupakan seorang yang aktif di dunia fashion yang mendukung feminisme. Ranah media dari Polyester pun merambah area lainnya, dan saat ini tengah mulai bergerak di dunia audio dengan meluncurkan podcast. Tema yang dibicarakan di majalah dan podcast berisi tentang kebebasan, kreativitas, dan kesehatan seksual. Ladybeard bisa pula dijadikan salah satu pilihan untuk majalah dengan tema tentang feminisme. Publikasi yang diberikan dengan tujuan untuk membuat para pembacanya lebih percaya diri dengan situasi yang dialami dan bisa menemukan kebahagiaan di tengah beragam masalah dan kondisi hidupnya. Ada enam orang yang menjadi tokoh utama di balik Ladybeard. Enam wanita tersebut membahas banyak hal untuk mendukung para kaum hawa. Salah satu hal yang menjadi perhatian adalah tentang seksualitas yang seringkali masih dianggap tabu untuk dibahas dan dibicarakan. Banyak pembaca yang menikmati konten majalahnya untuk tahu dan memperoleh pemahaman lebih baik berkaitan dengan seksualitas. Bacaan-bacaan dan diskusi yang diberikan membantu para wanita untuk bisa memahami dirinya sendiri dengan lebih baik. Bahkan, banyak konten yang mendorong para wanita agar tidak merasa dibatasi dan bisa lebih mengeksplorasi nilai dalam hidupnya. Galchester menjadi majalah femisme lainnya yang banyak dikenal. Majalah dibuat dengan keprihatinan yang dialami oleh Becky Burgum selaku pendirinya. Becky kecewa dengan kotanya yang berubah dengan dominasi para pria. Galchester pun diterbitkan sebagai upaya untuk mendorong para wanita di kotanya agar tidak didominasi dan bebas dari diskriminasi. Secara khusus, Galchester memang ditujukan hanya untuk pembaca di area Manchester. Majalah yang Mengangkat Dukungan Bagi Para Wanita Bitch Magazine pun masuk dalam salah satu majalah dengan tema feminisme. Namanya memang cukup unik dan bahkan berani untuk suatu majalah, apalagi untuk suatu majalah yang ditujukan untuk kaum hawa. Majalahnya sudah mulai dipublikasikan sejak 1996 dengan tujuan awal guna menanggapi budaya pop yang muncul di kala itu. Awal mulanya Bitch hadir dengan cukup sembunyi-sembunyi hingga kemudian dikenal secara luas. Gerakan yang dihadirkan pun menjadi suatu aksi non-profit yang akhirnya bisa terakses dan dinikmati pembaca secara internasional. Bahkan, aksi yang dibawakan oleh Bitch Magazine akhirnya sampai hingga program kegiatan di kampus-kampus guna menyebarkan woman empowerment. Salah satu daya tarik dari majalah tersebut ada pada pembahasan dan analisis yang menarik pada tema-tema yang sedang panas di masyarakat dalam kaitannya dengan feminisme. Wear Your Voice adalah suatu majalah feminis yang secara khusus mengangkat hal terkait dengan LGBTQ dan isu terkait ras. Majalahnya dibuat oleh Ravneet Vohra dan Monica Cadena. Ide awalnya adalah untuk mendukung para wanita yang tengah mengalami masalah rasisme dan orang-orang di lingkungan LGBTQ. Lalu, tema-tema tentang pop culture atau budaya populer pun sering menjadi bagian dari pembahasannya dengan tetap menghubungkannya dengan isu rasisme, misalkan terkait warna kulit. Dengan banyaknya hal yang sudah disampaikan di rubrik yang termuat di Wear Your Voice, tentu sudah cukup jelas bahwa salah satu target utama dari majalahnya adalah kaum yang marjinal dan orang-orang yang mengalami isu rasisme terkait warna kulit dan asal-usulnya. Selain dengan majalah, banyak cendera mata hingga kaos yang menjadi salah satu metode untuk mengupayakan dukungan bagi para wanita yang mengalami diskriminasi. Bust yang hadir sejak 1993 patut mendapatkan perhatian pula. Debbie Stoller, Marcelle Karp, dan Laurie Henzel adalah orang-orang yang memprakarsai munculnya majalah Bust. Selain menjadi majalah untuk menyuarakan dukungan terhadap feminisme, Bust pun diupayakan untuk bisa menjadi alternatif bacaan terkait fashion dan lifestyle bagi para wanita. Konten berupa kritik dan analisis terkait budaya dan isu diskriminasi juga menjadi bagian yang banyak diminati. Masalah seperti kekerasan seksual, tindak pelecehan, dan hal-hal lain yang menimpa para wanita seringkali diangkat untuk menjadi pembahasan yang menarik. Dengan frekuensi terbitnya yang mencapai 6 kali dalam tiap tahunnya, tentu majalah Bust menjadi bacaan yang seru sekaligus efektif untuk menyuarakan gagasan terkait feminisme.
Demo Game Judi Slot Online Kemenangan Terbesar
Blog Informasi

Demo Game Judi Slot Online Kemenangan Terbesar

Permainan judi slot tergacor adalah hiburan yang jika anda beruntung akan memberikan keuntungan melimpah. Dengan kemenangan terbesar dan beraneka bonus, pemain game slot akan mengantongi banyak uang. Namun, harus diingat bahwa bertaruh game slot tidak selalu menang karena bila ada player yang menang tentu saja ada pihak lain yang mengalami kekalahan. Berjudi slot gacor online sangat mudah dipahami tanpa instruksi yang membuat anda pusing atau repot. Permainan mesin slot hadir dengan beraneka tema unik serta tampilan video 3D memukau. Fitur yang dimiliki mesin slot selalu meningkatkan peluang menang bagi pemain. Jika anda ingin berjudi game slot paling gacor yang memberikan RTP tinggi dan hadiah terbesar bisa melihat bocoran slot gacor hari ini dari bandar taruhan online resmi. Tidak semua permainan mesin slot menawarkan jackpot dan RTP memuaskan sehingga pemain yang harus memilih sendiri slot online dengan tawaran yang diminati.

Game Judi Slot Dengan Hadiah Terbesar

Ada banyak sekali provider judi slot yang aktif untuk mengembangkan mesin slot gacor online dengan tema dan fitur inovatif memastikan tidak ada pemain yang akan bosan bertaruh slot online. Nilai Return to Player tidak selalu sama antar sesama permainan bahkan untuk satu slot online saja angka RTP selalu berubah yang bisa diupdate melalui halaman RTP live. Kemenangan slot online diberikan secara ajak oleh pemain. Jumlah hadiah berlaku pada judi slot online berbeda. Ada slot dengan hadiah besar dan berlaku juga hadiah kecil pada game slot gacor.

Cek bocoran judi slot gacor online merupakan pilihan yang sangat tepat agar member tahu mana saja game yang menawarkan hadiah terbesar untuk pemain. Berikut ini adalah beraneka rekomendasi judi slot dengan hadiah terbesar dan peluang menang terbaik saat dijalankan:

1. Game Sweet Bonanza. Pilihan ideal untuk pemula adalah game yang memakai grafis penuh warna cerah dan akan membawa suasana menyenangkan. Semua bagian mesin slot ini dipenuhi dengan simbol permen dan jelly. Meskipun terlihat sebagai game slot online yang mudah dijalankan tapi Sweet Bonanza tidak cepat membosankan bahkan saat berulang kali dimainkan. Berlaku RTP 96,71% dan hadiah sebesar 21.100x lipat.

2. Buffalo King Megaways adalah game slot online yang memiliki banyak sekali peminat karena bisa menunjukkan suasana dan pengalaman ada di alam liar dengan sekelompok hewan yang dipimpin oleh badak bercula satu. Banyak tantangan tidak terduga yang menjadikan taruhan slot gacor online ini semakin menarik. Memberikan angka RTP 96,75% dan hadiah terbesar 5000x lipat, permainan mesin slot ini selalu menguntungkan.

3. Mahjong Ways adalah judi slot online yang akan memberikan banyak pengalaman menarik dengan tema catur tradisional Tiongkok yaitu Mahjong. Sangat identic dengan hal-hal berbau China. Mesin slot ini bertipe progresif yang akan memberikan kemenangan hingga sebesar 100.000x lipat taruhan. Nilai return to player dari game arcade ini 96%.

4. Bomb Runner merupakan judi slot tergacor Habanero yang pertama kali memakai kode numerikal stabil dan tema yang tidak berbau China. Dengan banyak ikon bomb dan ledakan yang terjadi secara acak, anda bisa meraih kemenangan terbesar dari game slot online ini. Format game memiliki 707 cara menang dan RTP 96,46%. Hadiah yang akan diberikan sebesar 6235 kali taruhan pemain.

Demo Game Judi Slot Online Kemenangan Terbesar

Alasan Game Slot Online Selalu Populer

Permainan judi slot online adalah game arcade yang sangat populer sejak pertama klai muncul di tahun 1985 sampai saat ini. Slot gacor online tidak akan membuat player pusing sebab menggunakan cara kerja sederhana dan mudah sekali dimengerti oleh pemain. Cukup dengan memasang betting dan menggerakkan tuas putar yang dimiliki oleh mesin slot saja. Hasil spin reel yang akan membantu menentukan taruhan kalah atau menang. Sistem html 5 yang dimiliki mesin slot membuat game berlaku untuk segala jenis computer dan smartphone. Selama berada di tempat dengan koneksi internet sudah bisa berjudi mesin slot online.

Faktanya, judi slot online sangat menguntungkan untuk dilakukan berulang kali. Game slot mempunyai range bet online yang terdiri dari paling rendah sampai tertinggi. Pemain bisa main dari range terendah untuk lebih hemat. Lebih banyak modal yang dipakai akan memunculkan peluang menang terbaik untuk member. Hadiah besar dari judi slot online akan membuat anda bisa mengantongi keuntungan lebih besar. Menang berapapun pasti akan dibayar bebas potongan. Masih ada banyak fitur inovatif yang terdapat di situs Gacor108. Return to Player adalah bonus pengembalian pada pemain yang diberikan sesuai persentase dan dana yang dipakai untuk bet online slot gacor. Bila memilih judi slot dengan RTP 90% dan bertaruh sebesar 1 juta maka pengembalian yang mungkin akan member terima adalah 90% X 1.000.000 = 900.000. Fitur lainnya yang ada di mesin slot adalah freespin, simbol wild dan simbol scatter. Banyak tema dan fitur membuat mesin slot selalu menarik untuk dijalankan.

Anda bisa bermain judi slot online kapan saja dan dimanapun yang diinginkan karena segala tipe permainan saat ini menggunakan sistem html 5 menjadikan slot online berlaku untuk seluruh gadget. Jangan takut salah memilih game slot sebab ada bocoran slot gacor hari ini yang memberikan rekomendasi judi slot dengan angka RTP tinggi dan hadiah terbesar. Banyak slot baru yang menawarkan peluang menang maksimal saat bergabung pada sistem betting judi slot.

Ikon Majalah Feminis Paling Menginspirasi
Informasi Majalah

Ikon Majalah Feminis Paling Menginspirasi

Ikon Majalah Feminis Paling Menginspirasi – Hari Perempuan Internasional 2023 telah tiba dan jika Anda pernah merasa membutuhkan daftar ikon feminis yang luar biasa untuk mengangkat Anda, Anda telah datang ke tempat yang tepat.

Ikon Majalah Feminis Paling Menginspirasi

lolapress – Kami telah memprofilkan 30 feminis modern yang menginspirasi kami setiap hari dengan perbuatan, perkataan, dan warisan mereka. Dari legenda inovatif yang telah lama berjuang untuk mengamankan kebebasan dasar, hingga bintang baru yang memperkenalkan gerakan generasi baru, para pemimpin ini membuka jalan bagi perempuan dan anak perempuan di seluruh dunia.

Lizzo

Bertahun-tahun sejak penampilan terobosannya di Glastonbury pada 2019, Lizzo telah berbicara tentang segala hal mulai dari mempermalukan tubuh hingga rasisme institusional di industri musik. Dia dengan keren menunjukkan betapa mudahnya menjadi sekutu orang-orang non-biner dengan mengoreksi paparazzi ketika mereka salah menilai Demi Lovato dan telah mendorong orang di seluruh dunia untuk merangkul cinta diri.

Michael Coel

Michaela membuat nama untuk dirinya sendiri dengan serial BBC Three yang diakui secara kritis, Chewing Gum , serta membintangi Black Mirror dan Top Boy . Pada tahun 2020, dia merilis acara TV terbaik tahun ini: I May Destroy You , yang secara longgar berdasarkan pengalaman Michaela sendiri mengikuti seorang wanita muda yang berurusan dengan akibat pemerkosaan.

Baca Juga : Rekomendasi Buku Feminis Yang Wajib Kalian Baca 

Seakan memenangkan empat BAFTA tidak cukup, Michaela menolak kesepakatan $ 1 juta dengan Netflix yang akan membuatnya kehilangan hak cipta atas karyanya, mengatakan kepada BBC Radio 4’s Women’s Hour: “Pada tahap itu, sulit untuk mengatakan kepada orang-orang: ‘Percayai insting dan ikuti instingmu,’ karena itu bukan kalimat yang sangat berguna sepanjang waktu, tapi itulah yang saya lakukan dalam situasi itu dan saya sangat senang saya melakukannya.

Partikel sultana

Pada saat ketidakpercayaan terhadap politisi merajalela, Zarah Sultana anggota parlemen untuk Coventry South – telah berulang kali menggunakan platformnya untuk berbicara menentang Islamofobia, kekerasan terhadap perempuan, dan kelangkaan pangan.

Meghan Markle, Duchess of Sussex

Pada tahun 2020, Meghan Markle dan suaminya, Pangeran Harry, mundur dari tugas kerajaan setelah mengaku menanggung rasisme dari keluarga Kerajaan dan pers Inggris. Dengan melakukan itu, dia menunjukkan kepada dunia (khususnya gadis dan wanita muda) versi berbeda dari kebahagiaan yang pernah kita harapkan untuk para putri. Dia sejak diluncurkan 40×40 , sebuah kampanye yang meminta orang-orang di seluruh dunia untuk menghabiskan 40 menit dari waktu mereka membimbing perempuan memasuki kembali dunia kerja.

Vanessa Nakate

Aktivis iklim Uganda menghabiskan beberapa bulan sebagai pengunjuk rasa tunggal di luar Parlemen Uganda, setelah mengkhawatirkan suhu tinggi di negara tersebut. Berbicara bersama Greta Thunberg di acara Youth4Climate di Milan pada tahun 2021, Vanessa menunjukkan , “Afrika adalah penghasil emisi CO2 terendah di semua benua kecuali Antartika,” menambahkan, “Banyak orang Afrika kehilangan nyawa mereka, sementara lebih banyak lagi yang kehilangan nyawa. penghidupan mereka.”

Dalam sebuah wawancara dengan Angelina Jolie untuk Majalah Time , Vanessa menyebut whitewashing dan white saviorism dalam gerakan keadilan iklim, dengan mengatakan, “setiap aktivis iklim harus mengadvokasi keadilan rasial karena jika keadilan iklim Anda tidak melibatkan komunitas yang paling terkena dampak, maka itu sama sekali bukan keadilan.”

Mindi Kaling

Mindy Kaling telah lama menjadi pembela hak-hak perempuan dan representasi Asia Selatan dalam industri hiburan. Serial TV komedi-drama terbarunya, Never Have I Ever, yang menceritakan kisah seorang gadis remaja India-Amerika generasi pertama, telah dipuji karena penggambaran kehidupan remaja melalui perspektif Mindy sendiri. Dalam sebuah wawancara dengan The New York Times , dia berkata, “Bagi kita semua di ruang penulis, terutama kita yang merupakan anak imigran, yang terdiri dari sebagian besar staf saya, ini tentang berbagi cerita tentang perasaan ‘ lainnya’.”

Evan Rachel Wood

Pada tahun 2020, Krisis Pemerkosaan Inggris memperkirakan bahwa 51.367 korban dan penyintas pemerkosaan yang melaporkan apa yang terjadi tidak pernah melihat siapa pun dituntut atas apa yang mereka lakukan. Tidak heran jika banyak korban kekerasan seksual dan pemerkosaan memilih untuk tidak angkat bicara. Namun, Evan Rachel Wood adalah salah satu wanita yang menantang narasi ini, setelah dia membuka pernyataan yang kuat tentang dugaan pemerkosaan dan pelecehan oleh mantan rekannya Marilyn Manson, dengan mengatakan, “Saya mendukung banyak korban yang tidak akan lagi menjadi korban.

Informasi

Rekomendasi Buku Feminis Yang Wajib Kalian Baca

Rekomendasi Buku Feminis Yang Wajib Kalian Baca – “Perempuan yang memimpin, membaca,” kata Laura Bates, penulis feminis dan pendiri Proyek Seksisme Sehari-hari, sebuah sumber daring yang mengundang perempuan untuk berbagi pengalaman seksis yang mereka alami.

Rekomendasi Buku Feminis Yang Wajib Kalian Baca

lolapress – Kata-kata Bates berbicara tentang kebenaran yang kuat tidak hanya tentang feminisme, tetapi tentang aktivisme secara lebih luas: untuk menjadi seorang pemimpin aktivis, pertama-tama Anda harus mendapatkan pendidikan.

Mungkin Anda telah menjelajahi dunia penulisan feminis yang kaya, atau mungkin Anda terpaut dalam banyaknya pilihan bagus, tidak yakin harus mulai dari mana. Dari mana pun Anda menelepon, kami telah menyusun daftar buku feminis yang luar biasa baik lama maupun baru.

Dalam lima belas buku ini, para pemikir feminis menginterogasi segalanya mulai dari persimpangan rasisme dan misogini hingga makna Pepe si Kodok yang lebih dalam hingga kantong online pria seksis. Seorang pemikir feminis tentu saja tidak harus seorang akademisi para penulis ini berkisar dari cendekiawan feminis hingga novelis, penyair hingga produser pornografi feminis.

Apa pun keahlian atau topik mereka, karya mereka pasti akan menginspirasi Anda, membuat Anda marah, dan menggembleng Anda untuk mengambil bagian dalam gerakan feminis, baik itu berbaris di jalanan atau menghasilkan perubahan yang kuat di tempat kerja atau kehidupan rumah tangga Anda sendiri.

State University of New York Press This Bridge Called My Back

Edisi keempat dari antologi terhormat ini, pertama kali diterbitkan pada tahun 1981, tetap menjadi harta karun pemikiran mendasar dari wanita kulit berwarna. Sebelum istilah “interseksionalitas” memasuki wacana akademis, This Bridge Called My Back memasukkan karya radikal untuk mengembangkan feminisme interseksional, menantang “persaudaraan” feminis kulit putih yang kosong sambil menarik hubungan antara ras, kelas, gender, dan seksualitas.

Baca Juga : Majalah Wanita Feminis Terbaik Yang Belum Pernah Anda Dengar 

Empat puluh tahun kemudian, kumpulan perspektif yang terkandung dalam antologi ini terus menopang feminisme gelombang ketiga dan koalisi aktivis yang muncul. Semoga generasi perempuan radikal masa depan jatuh sama kerasnya Jembatan Ini Memanggil Punggungku seperti yang dilakukan leluhur mereka; lagipula, masa depan feminisme tetap selamanya berhutang budi pada antologi inovatif ini.

Viking Hood Feminism

Dalam Hood Feminism: Notes From the Women That a Movement Forgot , penulis dan cendekiawan feminis Mikki Kendall menulis, “Kami jarang berbicara tentang kebutuhan dasar sebagai masalah feminis… Alih-alih kerangka kerja yang berfokus untuk membantu wanita memenuhi kebutuhan dasar, terlalu sering fokusnya bukan pada kelangsungan hidup, tetapi pada peningkatan hak istimewa. Ini adalah tesis Hood Feminisme , sebuah teks mendesak dan esensial tentang kegagalan feminisme modern untuk memenuhi kebutuhan semua kecuali beberapa wanita istimewa.

Hood Feminisme adalah dakwaan yang membakar dari yang bercat putih, Lean Infeminisme, dengan Kendall menyerukan gerakan untuk merangkul inklusivitas, interseksionalitas, dan anti-rasisme. Dalam esai yang kuat dan fasih, Kendall menyoroti bagaimana miopia gerakan telah mengecewakan wanita kulit hitam, wanita Pribumi, dan wanita trans, antara lain, dan bagaimana feminisme harus mengalihkan fokusnya dari peningkatan hak istimewa demi memecahkan masalah yang membentuk kehidupan sehari-hari wanita. di mana pun.

Haymarket Books Men Explain Things to Me

Dari salah satu penulis kami yang paling imajinatif dan tajam, muncullah sebuah karya klasik kontemporer: tujuh esai yang tajam, masing-masing merupakan permata yang sangat dipahat, dimulai dengan judul esai yang membangkitkan semangat tentang bagaimana percakapan antara pria dan wanita sering kali dihalangi oleh mansplaining.

Dalam esai berikutnya, Solnit mengintip melalui politik, sejarah, seni, dan media sebagai lensa misogini budaya, dengan alasan bahwa tindakan seksisme yang tampaknya terisolasi, seperti pembunuhan pria, ada dalam kontinum berbahaya dari eksploitasi dan pelecehan gender, yang mengarah ke kekerasan seksual.

Solnit menulis, “Ini lereng yang licin. Itulah mengapa kita perlu mengatasi kemiringan, daripada mengkotak-kotakkan varietas misogini dan menanganinya secara terpisah.” Terus terang, berani, dan sangat jujur, Pria Menjelaskan Berbagai Hal kepada Sayaadalah polemik yang kuat untuk masa depan di mana perempuan dapat menikmati kekuatan dan rasa hormat yang setara.

Vintage The Bluest Eye

Memilih satu karya dari oeuvre Toni Morrison yang produktif dan tiada tara adalah tugas yang menakutkan, tetapi jika ragu, mulailah dari awal. Novel visioner pertama Morrison adalah kisah menyakitkan dan pedih dari Pecola Breedlove, seorang gadis kulit hitam yang dilecehkan dan tidak dicintai, hamil oleh ayahnya sendiri, yang menderita penindasan dan kekejaman tanpa henti di kota pedesaannya di Ohio.

Pecola sangat menginginkan mata biru, yakin bahwa kecantikan kulit putih konvensional adalah tiket menuju kehidupan yang lebih baik, tetapi pikirannya segera terjajah hingga ke ambang kegilaan. Pada tahun 1970, The Bluest Eyemenempatkan Morrison di peta sebagai penulis karunia supernatural sekali dalam satu abad; dalam beberapa dekade sejak itu, itu tetap menjadi andalan dalam daftar buku terlarang, dengan negara bagian mengutip “bahasa ofensif” dan “materi eksplisit seksual” sebagai pembenaran untuk mengeluarkannya dari kurikulum akademik.

Oprah Winfrey pernah berkata tentang Morrison, “Dia adalah hati nurani kita, dia adalah pelihat kita, dia adalah pengungkap kebenaran kita.” Semoga penangkal petir dari kebenaran Morrison menyerang negara bagian ini, karena The Bluest Eye adalah teks terobosan dengan tempat penting dalam kanon Amerika. Jenuh dengan kesedihan dan penuh dengan keajaiban, itu tetap menjadi studi yang tak terhapuskan tentang trauma, rasa malu, dan rasisme yang terinternalisasi.

Simon & Schuster Good and Mad

Dirilis hanya lima hari setelah kesaksian kongres bersejarah Dr. Christine Blasey Ford dan empat hari sebelum konfirmasi Mahkamah Agung Hakim Brett Kavanaugh, Baik dan Gilaadalah buku langka yang diterbitkan tepat pada saat budaya membutuhkannya. Melalui penelitian sejarah yang mendalam dan menarik, Traister menyoroti kemarahan perempuan sebagai alat politik yang kuat—alat yang telah lama diabaikan dan ditekan, hingga sangat merugikan masyarakat Amerika.

Traister menelusuri kemarahan perempuan hingga ke akar penghapusan dan gerakan buruh, mengeksplorasi kekuatan yang berusaha mengekang dan meminggirkan suara perempuan, sambil juga menekankan cara perempuan kulit hitam telah lama meletakkan dasar bagi aktivisme perempuan Amerika. Didukung oleh kemarahan Traister sendiri dan dibumbui dengan anekdot yang meyakinkan dari para wanita tentang menggunakan kemarahan yang benar untuk tujuan yang konstruktif, Good and Mad adalah bukti yang menggembleng bahwa neraka tidak memiliki kemarahan seperti setengah populasi negara yang dibungkam.

Seal Press Whipping Girl

Di landasan transfeminisme abad kedua puluh satu ini, Serano, seorang wanita transgender, mengungkap berbagai cara di mana wanita trans telah distereotipkan dan diabaikan dalam budaya populer. Serano menantang hiper-seksualisasi wanita trans dan menghubungkan transphobia dengan misogini, sambil juga menyanggah kesalahpahaman budaya yang berbahaya dan mengakar tentang feminitas sebagai kelemahan dan kepasifan.

Analisisnya yang tajam membangun manifesto yang membangkitkan semangat untuk kerangka baru gender dan seksualitas: yang berakar pada inklusivitas dan pemberdayaan, yang dirancang untuk merangkul feminitas dalam semua bentuknya yang beragam.

Bison Books Bury My Heart at Chuck E

“Apa bahasa Lakota untuk feminisme interseksional? Apakah itu hanya emoji pisau?” tanya pelawak produktif Tiffany Midge dalam kumpulan esai satir yang gaduh dan mengungkapkan kebenaran ini, yang membahas segalanya mulai dari feminisme kulit putih hingga “Pretendians” hingga bumbu labu.

Midge, anggota Standing Rock Sioux Tribe, merenungkan kehidupan sebagai wanita Pribumi di Amerika, menatap wajah kolonialisme dan rasisme di mana pun dia menemukannya, mulai dari kostum Halloween yang ofensif hingga bahasa yang eksploitatif. Tepi tajam yang nikmat dari koleksi ini menarik tawa dan darah.

Hachette Books The Witches Are Coming

Hanya Lindy West, salah satu pemikir terkemuka kami tentang gender, yang dapat menangkap penderitaan dan ekstasi kehidupan abad ke-21 dalam satu volume tipis. Dalam kumpulan tujuh belas esai yang berfokus pada laser ini, dia mengungkap teori pemersatunya tentang Amerika: bahwa pola makan budaya pop kita yang stabil yang diciptakan oleh dan untuk orang kulit putih berhak yang sakit hati bertanggung jawab langsung atas momen sosiopolitik kita.

Adam Sandler, South Park , dan Pepe the Frog semuanya berada di bawah pengawasannya yang tajam dalam analisis yang heboh dan hiper-melek tentang hubungan antara budaya meme dan laki-laki biasa-biasa saja. Barat membuat dakwaan keras terhadap sistem yang menindas kita pemerintah yang menyangkal hak-hak kita, media yang menyangkal cerita kita, dan masyarakat yang menyangkal martabat kita.

Currency Girl Decoded: A Scientist’s Quest to Reclaim Our Humanity

Sekaligus sebuah memoar yang mengharukan tentang seorang wanita dan sebuah kisah yang bergerak cepat di tepi kecerdasan buatan yang berdarah, Girl Decodedmenelusuri perjalanan pribadi dan profesional el Kaliouby sebagai seorang wanita Muslim di dunia teknologi yang didominasi pria dan kulit putih. Dibesarkan oleh orang tua yang konservatif di Mesir, el Kaliouby putus dari masa kanak-kanak yang patuh untuk mendapatkan gelar PhD di Cambridge, kemudian pindah ke Amerika Serikat untuk mengejar mimpinya memanusiakan industri teknologi.

Saat dia menceritakan pencariannya untuk membawa kecerdasan emosional ke teknologi yang sedang berkembang, el Kaliouby menulis dengan indah tentang tantangan pribadi untuk belajar “memecahkan kode” perasaannya sendiri. Usahanya membawanya untuk menemukan Affectiva, sebuah perusahaan perangkat lunak yang memelopori kecerdasan buatan yang dapat memahami emosi manusia. Saat wanita di STEM terus melawan misogini, rasisme, dan tantangan lainnya yang tak terhitung jumlahnya, Girl Decodedadalah pengingat yang membangkitkan semangat bahwa wanita dapat dan harus berhasil tanpa mengorbankan bagian mana pun dari keutuhan mereka.

Washington Square Press The Will to Change

Dalam penggalian mani dari efek menghancurkan patriarki pada jiwa laki-laki, hooks menggambarkan pola endemik “mutilasi diri psikis,” yang mendorong laki-laki untuk menjalani kehidupan kemandulan spiritual ketika mereka kehilangan kontak dengan cinta, ekspresi diri, pengetahuan diri. Hooks mengatasi ketakutan umum laki-laki akan keintiman dan kehilangan status patriarki sambil mendorong laki-laki untuk memperkaya dan berbagi kehidupan batin mereka.

Meskipun hooks menulis The Will to Change dengan tujuan untuk mereformasi kehidupan emosional dan spiritual para pembaca laki-laki, buku ini tetap mengandung harta karun kebijaksanaan bagi perempuan. Lagi pula, seperti yang ditulis hooks, “Kapan saja seorang pria lajang berani melanggar batas patriarki untuk mencintai, kehidupan wanita, pria, dan anak-anak pada dasarnya berubah menjadi lebih baik.”

Majalah Wanita Feminis Terbaik Yang Belum Pernah Anda Dengar
Informasi Majalah

Majalah Wanita Feminis Terbaik Yang Belum Pernah Anda Dengar

Majalah Wanita Feminis Terbaik Yang Belum Pernah Anda Dengar – Pernah mendengar tentang Forum Wanita Australia ? Saya juga tidak sampai saya baru-baru ini menemukan majalah yang sekarang sudah tidak ada lagi saat mencari cerita di tempat kerja.

Majalah Wanita Feminis Terbaik Yang Belum Pernah Anda Dengar

lolapress – Diluncurkan pada awal tahun 90-an di tengah lanskap kerusuhan, grunge, dan Gen-Xers yang suka berpetualang secara seksual, AWF adalah majalah erotika ramah wanita yang ditutup pada tahun 2001, ketika internet dan undang-undang sensor yang semakin ketat mengirimnya ke kuburan awal.

Saya menghubungi editor terbarunya, Helen Vnuk, di Facebook. Dan ya, dia menegaskan, memang kami melakukannya. Kami sepakat untuk bertemu dan saat makan siang dia mengatakan kepada saya bahwa AWF lebih dari “hanya payudara dan bokong”. Dan itu tanpa malu-malu feminis dan tubuh-positif.

“Itu semua tentang wanita yang mencintai seks dan itu baik-baik saja,” Vnuk memberi tahu saya. “Itu bukan, ‘Kamu harus berpakaian seperti ini dan melakukan ini dan mengatakan ini dan kemudian kamu bisa berhubungan seks’, yang mana banyak majalah pada saat itu.”

“Dalam banyak hal itu tentang apa yang tidak itu seperti, ‘Kamu tidak harus menjadi lebih baik dari kamu sekarang, kamu hanya bisa menikmati seks’. Itu melihat pria seksi, membaca hal-hal seksi dan kemudian beberapa artikel yang lebih cerdas.”

Majalah itu, katanya, adalah suara bagi wanita yang tidak malu menyukai seks dan pria.

Bagian reguler termasuk Studly, menampilkan pria sungguhan yang mengirimkan foto telanjang mereka, dan Sekolah Seks, tempat pasangan sungguhan mendemonstrasikan posisi seks. Bagian fiksi erotis disebut Wet Spot dan fitur bulanan disebut Body Talk menunjukkan pasangan nyata, difoto telanjang, berbicara tentang tubuh mereka.

Baca Juga : Komitmen kebijakan reproduksi global yang berkembang di Kanada

Vnuk sangat menyukai Body Talk. “Sangat menyenangkan melihat semua pasangan yang berbeda ini jujur ​​tentang tubuh mereka dengan cara yang benar-benar sehat, dan bagi pembaca untuk menyadari bahwa, oke, mungkin orang-orang ini tidak memiliki apa yang disebut tubuh sempurna, tetapi mereka memiliki pasangan yang benar-benar tertarik pada mereka.”

Dalam beberapa hal, AWF dibaca seperti pendahulu Izebel , Go Fug Yourself dan, memang, Kehidupan Sehari-hari.

“Ketika kami berbicara tentang makanan,” kata Vnuk, “kami hanya berbicara tentang seberapa enak rasanya. Kami tidak peduli apakah itu sehat atau rendah lemak atau apa pun. Majalah pria tidak melakukannya, jadi kami mengikuti petunjuk mereka pada itu.”

Ada inklusi yang sehat dan prematur dari pasangan gay dan lesbian dan topik-topik serius diberi putaran nakal (“Sarjana pantat: bekerja melalui uni di punggung Anda”).

Karena harus diserahkan ke Office of Film and Literature Classification (OFLC) setiap bulan, AWF secara teratur dan semakin disensor. “Hal-hal yang kami jalankan di sampul pada hari-hari awal tidak akan pernah masuk majalah sama sekali menjelang akhir,” kata Vnuk. Staf mengakui OFLC mungkin benar untuk membuang frasa “pompa yoghurt urat biru”. Tetapi bekerja dengan yang asli terbukti lebih rumit.

“OFLC sangat memperhatikan penampilan alat kelamin,” jelas Vnuk. “Penis harus berada pada sudut tertentu dan vagina tidak boleh menunjukkan labia bagian dalam. Penis boleh semi-membesar tetapi tidak ereksi. Itu tantangan. Pincang tidak seksi. Jadi fotografer harus membuat penis terlihat lebih besar – Saya pikir dengan sarung tangan oven? – dan berharap yang terbaik.”

Majalah itu juga melewatkan industri yang mungkin meningkatkan peluangnya: reality TV.

“Saya pikir jika kami bisa mendapatkan lebih banyak selebritas, seperti selebritas semacam itu, kami akan baik-baik saja,” kata Vnuk. “Mereka persis tipe pria yang berpose untuk kita.” Mag memang menampilkan selebritis. Andrew Denton dan Eric Bana sama-sama diwawancarai tentang kehidupan seks mereka, dan Warwick Capper (apakah dia menghitung?) memamerkan pantatnya.

Adapun penentang, selain OFLC AWF menjalankan bisnisnya tanpa terlalu banyak kesulitan. “Kami tidak mengatasi kritik yang dilakukan majalah pria,” kata Vnuk. “Saya kira orang-orang berpikir itu baik bahwa kami sedikit memperbaiki keseimbangan. Kami seperti, ‘Ya, kami juga melihat Anda sebagai objek seksual’.”

Kontes Man of the Year tahunan (diambil dari pemenang Man of the Month), adalah buktinya. Setelah makan siang kami, Vnuk mengatakan bahwa dia sangat senang mengenang AWF .

“Aku hanya menyukainya,” katanya padaku. “Itu adalah pekerjaan terbaik dalam penerbitan pada saat itu.”

Komitmen kebijakan reproduksi global yang berkembang di Kanada
Artikel Informasi Majalah

Komitmen kebijakan reproduksi global yang berkembang di Kanada

Komitmen kebijakan reproduksi global yang berkembang di KanadaKebijakan kesehatan ibu, bayi baru lahir, dan anak (MNCH) global telah meningkat selama sepuluh tahun terakhir. Ini adalah masalah yang pada suatu waktu berjuang untuk menarik perhatian pemerintah dan donor, tetapi kemudian menjadi “cause célèbre”, dibuktikan dengan kebijakan pameran yang berkomitmen miliaran dolar untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi di seluruh dunia.

Komitmen kebijakan reproduksi global yang berkembang di Kanada

lolapress.org – Pada saat yang sama, status subjek ibu, sebagai tokoh sosial dan politik di Utara Global, dan sebagai subjek kebijakan kesehatan global, telah menurun. Dalam artikel ini, saya menjelaskan perkembangan komitmen pemerintah Kanada terhadap domain kebijakan ini dan berpendapat bahwa momen kesehatan ibu global mungkin akan segera berakhir.

Saya berpendapat bahwa meskipun peralihan dari KIA ke kesehatan dan hak seksual dan reproduksi (SRHR) memperluas fokus (feminis) dari komitmen KIA sebelumnya, inisiatif pemerintah Kanada baru-baru ini tidak berhasil dalam menangani tujuan hak asasi manusia, bertentangan dengan model kemitraan pembangunan yang menerapkan kebijakan dan memupuk hubungan dengan masyarakat, gagal memenuhi persyaratan keadilan gender baik di tingkat global maupun lokal/kontekstual, dan mengancam untuk semakin mengurangi otoritas politik subjek keibuan.

Baca Juga : Kolektif feminis Dan Perpustakaan Inggris

Selama kurang lebih sepuluh tahun terakhir, kesehatan ibu, bayi baru lahir, dan anak (KIA) telah mendominasi agenda kesehatan dan pembangunan global. Ini telah menangkap imajinasi kebijakan global dan menjadi prioritas utama bantuan pemerintah bilateral dan donor filantropis swasta. Sedangkan MNCH pernah memperjuangkan status prioritas dalam agenda kebijakan global (Shiffman and Smith Citation 2007 ), dalam beberapa tahun terakhir, ini telah menjadi isu yang berpengaruh, “penyebab célèbre” ( Kutipan MacDonald 2019 , 269), menarik perhatian bintang rock, supermodel, dan miliarder terkenal. Menurut Guttmacher Institute ( Citation 2016 , 225),

[d]onor bantuan pembangunan untuk kesehatan reproduksi, ibu, bayi baru lahir, dan anak di seluruh dunia lebih dari tiga kali lipat antara tahun 2003 dan 2013 … Jumlah dana bantuan pembangunan resmi ditambah hibah dari Bill and Melinda Gates Foundation … meningkat sebesar 225% selama periode tersebut – menjadi hampir $US 14 miliar.
Sebagian, peningkatan perhatian ini merupakan warisan dari Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs), yang mengidentifikasi peningkatan KIA sebagai salah satu dari delapan tujuan global untuk pembangunan (MDG 5).

Ini juga merupakan produk dari faktor-faktor lain, seperti pentingnya keterukuran inisiatif kesehatan masyarakat dan akuntabilitas keuangan donor, dan kesederhanaan politik KIA sebagai bidang kebijakan dibandingkan dengan isu-isu kesehatan dan hak seksual dan reproduksi yang lebih luas (HKSR).

Bersamaan dengan semakin populernya kebijakan KIA, status subjek keibuan (ibu) menurun secara sosial budaya dan politik. Seperti Stephens ( Citation 2011 , 17) menjelaskan,

Dua dekade lalu Sara Ruddick membuat pengamatan bahwa mengklaim identitas keibuan adalah “bukan untuk membuat generalisasi empiris tetapi untuk terlibat dalam tindakan politik.” Saat ini, sangat kontras, hampir “secara politis tidak mungkin” untuk membuat klaim publik atas dasar keibuan, menurut ahli teori negara feminis Ann Orloff. Dukungan politik untuk peran pengasuhan perempuan telah berkurang demi mendukung klaim perempuan sebagai pekerja atau membatasi hak warga negara yang aktif secara ekonomi.
Demikian pula, Bueskens ( Citation 2018 , 168, penekanan pada aslinya) berpendapat bahwa

perempuan sekarang bebas sebagai individu dan dibatasi sebagai ibu dan bahwa dua hasil kutub yang jelas ini saling konstitutif, menghasilkan paradoks utama dalam status sipil perempuan dalam masyarakat barat kontemporer … Tidak mengherankan, karena kesenjangan upah berdasarkan gender telah menyempit, kesenjangan antara ibu dan ( semua) lainnya telah meningkat … Para ibu kalah dalam ekonomi neo-liberal karena mereka tidak dapat memperoleh upah penuh waktu dalam konteks tanggung jawab mengasuh mereka (sebagian besar tidak dibagi).

Oleh karena itu, perlu untuk menginterogasi komitmen KIA global dalam konteks penurunan status ibu. Penurunan status ini merupakan tren yang menyimpang dari negara-negara (donor) Global Utara yang memiliki implikasi serius bagi negara-negara (penerima bantuan) Global South.

MNCH adalah fokus dari inisiatif bilateral dan multilateral yang tak terhitung jumlahnya yang melibatkan pemerintah, donor swasta, organisasi non-pemerintah (LSM), komunitas (komunitas epistemik, praktisi, jaringan keluarga, dan lainnya dengan identitas dan tujuan yang sama), dan individu. MNCH adalah domain yang sangat politis; pemerintah dan donor menyusun program dan kebijakan untuk berbagai tujuan, yang semuanya dalam beberapa hal bertepatan dengan makna budaya kehamilan dan persalinan.

Dalam beberapa kasus, makna ini dibentuk oleh kebijakan dan intervensi (proyek dilaksanakan di lapangan); di sisi lain, makna ini menentang kebijakan dan praktik yang berlaku di berbagai tingkat (global–lokal). Ini diringkas dengan baik oleh MacDonald ( Kutipan 2013 ), yang menyatakan bahwa “tugas mengelola reproduksi selalu merupakan tugas biopolitik”.

Dalam artikel ini, saya mengkaji satu rangkaian hubungan tertentu dalam domain kebijakan MNCH: hubungan yang timbul dari komitmen Kanada terhadap MNCH global dari tahun 2010 hingga saat ini. Kanada adalah negara dengan komitmen mendalam untuk pembangunan internasional dan hak asasi manusia dan telah menjadi aktor utama di panggung global dalam politik KIA. Ini dimulai dengan Inisiatif Muskoka (MI) di bawah pemerintahan Konservatif Stephen Harper dan baru-baru ini diubah oleh pemerintahan Liberal Justin Trudeau.

Dalam artikel ini, saya mempertimbangkan kesamaan komitmen kebijakan ini, bagaimana perbedaannya, dan apa yang mereka tawarkan dalam hal (1) pembangunan, (2) hak-hak perempuan, dan (3) integrasi pembangunan dan hak-hak perempuan untuk kemajuan keadilan gender.

Selain itu, artikel ini merupakan kajian terhadap prioritas kebijakan yang ditetapkan di tingkat nasional dan kemudian dilegitimasi dalam transaksi politik global, terutama melalui implementasi kebijakan pembangunan. Penelitian yang disajikan di sini adalah teori politik normatif yang dibumikan secara empiris (konsisten dengan pendekatan grounded normative theory (GNT), sebagaimana didefinisikan oleh Ackerly ( Citation 2018 )). Saya menyajikan argumen tentang kurangnya komitmen MNCH dan SRHR Kanada dalam konteks MNCH menjadi keharusan global dan penurunan status sosok ibu.

Dengan demikian, argumen saya berkontribusi pada perdebatan tentang keadilan gender global (Cornwall and Rivas Citation 2015 ; Htun and Weldon Citation2018; Jaggar Citation2014), MNCH policy and politics (Haussman and Mills Citation2012; Mills Citation2017; Robinson Citation2014; Tiessen Citation2015), and the transition to a policy that focuses on the more thematically inclusive, yet limiting, domain of SRHR (Adewole and Gavira Citation2018; see also Molyneux Citation2000 ; Waylen Kutipan 1996 ).

Saya berpendapat bahwa, sebagai mahasiswa kebijakan publik global dan politik gender, kita mungkin menyaksikan akhir dari momen kesehatan ibu global. Ini memiliki konsekuensi yang kompleks untuk inisiatif kesehatan dan pembangunan dan perempuan serta subjek reproduksi lainnya yang mendapat manfaat dari dan berpartisipasi dalam inisiatif tersebut.

Argumen, teori, dan metode

Argumen utama mengidentifikasi paradoks dalam retorika kebijakan dan tindakan Global Utara – yaitu, peningkatan komitmen kebijakan KIA dan penurunan subjek ibu. Itu terjadi karena paradoks ini memiliki konsekuensi bagi penerima manfaat yang dituju dari kebijakan ini: negara, komunitas, dan individu di Global South. Oleh karena itu, fokus utama pemeriksaan ini adalah implikasi paradoks terhadap tindakan kebijakan dan pembangunan internasional. Yang juga memprihatinkan adalah cara-cara di mana subjek keibuan yang menurun memiliki potensi untuk memperkuat ketidakadilan gender.

Subjek keibuan sebagai aktor politik mengalami penurunan di Global Utara; di beberapa bagian Global South, seperti Amerika Latin, subjek keibuan terus memegang mata uang politik bahkan dalam konteks hak politik, hukum, dan sosial perempuan yang terpotong (seperti dalam mobilisasi politik Madres de la Plaza de Mayo di Argentina atau Nenek Sepur Zarco di Guatemala). Namun, dalam istilah kebijakan global, subjek ibu mengalami penurunan yang seragam karena diubah menjadi subjek SRHR.

Menurunnya status subjek ibu berimplikasi pada keadilan gender karena mempengaruhi status perempuan dan subjek reproduksi lainnya di masyarakat. Dalam artikel ini, saya menggunakan definisi keadilan gender yang diambil dari diskusi kebijakan publik daripada penjelasan filosofis seperti itu (lihat Jaggar ( Citation 2014 ) untuk formulasi tersebut). Htun and Weldon ( Citation 2018 , 3) menjelaskan:

Semua kebijakan yang mempromosikan keadilan gender mencari perubahan pada institusi sosial dan politik yang membangun – seringkali dengan cara biner – kategori jenis kelamin dan gender, menanamkannya dengan makna sosial, dan menanamkannya dalam lingkungan material kita (gedung, pakaian, upah). Kebijakan keadilan gender menantang pola nilai budaya yang berlaku dan membutuhkan perubahan terhadap norma-norma masyarakat di tingkat makro maupun di tingkat mikro praktik sosial, dalam sela-sela kehidupan sehari-hari.

Kebijakan MNCH dan SRHR memengaruhi perubahan di berbagai tingkatan, dari tingkat kebijakan global hingga tingkat praktik harian individu. Perubahan yang merendahkan status, pilihan sempit, atau program tertutup tidak sesuai dengan tujuan keadilan gender, meskipun janji kebijakan atau aspirasi normatif sebaliknya.

Dalam artikel ini, saya juga tertarik untuk mengidentifikasi dan mengeksplorasi sejumlah paradoks dan kontradiksi lain terkait KIA. Misalnya, ada kesederhanaan yang tampak bagi KIA sebagai bidang kebijakan dan masalah politik yang harus diselesaikan, karena tujuan kebijakan atau tindakan politik – pengurangan atau penghapusan kematian yang tidak perlu dan penderitaan perempuan selama kehamilan dan persalinan – jelas dan terukur.

Namun, kejelasan ini mengaburkan sejumlah penyebab kompleks, belum lagi motif politik yang berpotensi meragukan. Selain itu, subjek ibu, sebagai penerima manfaat dari intervensi kebijakan, memperoleh manfaat dari inisiatif pembangunan dan juga terbebani olehnya. Kebijakan KIA memberikan manfaat praktis bagi para ibu, namun domain kebijakan tersebut dikritik habis-habisan oleh para feminis yang mengeluh bahwa hal itu merusak kepentingan gender strategis perempuan.

Subjek keibuan sangat terlihat dan mudah diidentifikasi, namun juga ditentukan secara biologis dan rentan terhadap batasan esensialis. Selain itu, sementara model pembangunan yang memfasilitasi pergeseran kebijakan dari MNCH ke SRHR didasarkan pada kemitraan yang dipimpin oleh LSM di tingkat masyarakat, pergeseran itu sendiri merupakan pendekatan diskursif top-down untuk perubahan yang tidak mempertimbangkan dampak lokal. konteks dan praktik.

Kolektif feminis Dan Perpustakaan Inggris
Blog Informasi Majalah

Kolektif feminis Dan Perpustakaan Inggris

Kolektif feminis Dan Perpustakaan InggrisSpare Rib hidup dan menghembuskan politik feminisnya. Menghindari praktik kerja hierarkis yang dilihatnya sebagai patriarkal, majalah tersebut mengorganisir dirinya sebagai kolektif. Artikel ini mengeksplorasi apa artinya dalam praktik dan beberapa pro dan kontra dari bekerja secara kolektif.

Kolektif feminis Dan Perpustakaan Inggris

lolapress.org – Kolektif feminis tumbuh dari gerakan kontra-budaya tahun 1960-an ketika ada tantangan luas terhadap tatanan yang sudah mapan. Sekitar masa Spare Rib , dari awal 70-an hingga 90-an, kolektif adalah model yang banyak diadopsi oleh organisasi baru. Muncul dari idealisme dan sosialisme akar rumput yang berlimpah pada saat itu, kolektif menawarkan cara kerja yang segar dan non-hierarkis di mana semua anggota organisasi setara.

Bagi kaum feminis, ini menawarkan cara nyata untuk menantang struktur patriarki yang sudah mapan, dengan tujuan membuat lebih banyak suara perempuan didengar. Banyak kolektif perempuan keluar dari, atau berkolaborasi dengan organisasi komunitas untuk menyediakan platform bagi perempuan yang dikucilkan, perempuan kelas pekerja, perempuan kulit hitam, perempuan lesbian, perempuan yang lebih tua, ibu tunggal dan banyak lagi.

Jadi bagaimana kerja kolektif feminis dalam praktiknya?

Cita-cita kolektif adalah tidak ada manajer, atau lapisan manajemen; semua pekerjaan akan dibagi rata di antara anggota kolektif. Dalam kasus majalah feminis, ini bisa berupa apa saja mulai dari mengetik salinan dan membuat teh hingga mengerjakan desain dan tata letak atau mewawancarai kontributor terkenal.

Baca Juga : Fakta Dawn (majalah feminis) untuk anak-anak

Semua anggota akan memiliki kesempatan yang sama untuk mempelajari semua aspek pekerjaan dan akan memiliki bobot yang sama dalam proses pengambilan keputusan. Anggota kolektif dapat dibayar atau tidak dibayar dan, di banyak organisasi, ada kombinasi anggota kolektif yang dibayar dan sukarela, semuanya dengan suara yang sama dalam menjalankan sesuatu.

Spare Rib adalah salah satu dari sejumlah kolektif perempuan selama tahun 70-an dan 80-an dan salah satu dari sejumlah majalah feminis yang dijalankan secara kolektif. Lainnya termasuk Scarlet Woman, Catcall, Outwrite, Red Rag and Wires di Inggris, dan Off Our Backs di AS.

Jadi bagaimana rasanya bekerja secara kolektif?

Itu mungkin sangat memuaskan dan sangat membuat frustrasi dalam ukuran yang sama. Cakupan bagi semua anggota untuk terlibat di semua tingkat operasi menawarkan banyak variasi dan kesempatan untuk memperoleh keterampilan baru dan mengembangkan kreativitas seseorang.

Memang, banyak wanita yang menghabiskan tahun-tahun formatif mereka bekerja untuk kolektif feminis selama tahun 1970-an dan 80-an memiliki karir yang tinggi dalam konteks yang lebih hierarkis seperti politik, penerbitan dan seni. Beberapa orang berkomentar tentang bagaimana pengalaman awal mereka bekerja secara kolektif memberi mereka ketangguhan dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan organisasi mana pun, seringkali pada tingkat tinggi.

Frustrasi utama bagi beberapa anggota kolektif adalah masalah mengenali dan mengakui keahlian di antara tim; Anda dapat bekerja dengan organisasi selama bertahun-tahun dan mengetahuinya luar dalam, tetapi tetap tidak memiliki pengakuan atau tanggung jawab lebih dari pendatang baru. Model kolektif tidak terkenal karena memuji pencapaian individu dan ini terkadang mengecewakan.

Apa yang terjadi dengan kolektif?

Dapat dikatakan bahwa kolektif feminis sebagai badan kampanye di Inggris berada pada puncaknya selama tahun 1970-an dan 80-an. Perempuan telah digembleng oleh Gerakan Pembebasan Perempuan dan mengorganisir diri secara lokal melalui kelompok-kelompok dan pusat-pusat perempuan, dan secara nasional melalui Konferensi Pembebasan Perempuan dan melalui Spare Rib majalah .

Tetapi pada akhir 1980-an, banyak hal telah benar-benar berubah di Inggris baik secara budaya maupun sosial. Kolektif telah berkembang di belakang konsensus pasca-perang dan gerakan anti kemapanan tahun 1960-an tetapi ada perubahan di banyak bidang sekitar waktu ini.

Tahun 1980-an membawa penurunan umum dalam radikalisme, resesi telah melanda dan, dengan proyek yang kemudian dikenal sebagai Thatcherisme yang berakar kuat, ada pergeseran mendasar dari kolektif yang mendukung individualisme baru.

Pada akhir 1980-an dan awal 90-an, kolektif feminis seperti Spare Rib berangsur-angsur menurun, tetapi banyak ide dan prinsip yang telah dikembangkan dalam organisasi ini diambil oleh organisasi sukarela yang melanjutkan sebagian besar kampanye akar rumput dan mendukung pekerjaan oleh dan untuk wanita selama periode ini.

Akan salah untuk mengatakan bahwa kolektif feminis sekarang sudah mati dan terkubur – jauh dari itu. Banyak organisasi feminis dijalankan dengan prinsip kolektif baik di Inggris maupun di seluruh dunia. Internet telah menyediakan sarana komunikasi yang hanya dapat diimpikan oleh mereka yang mendirikan dan menjalankan kolektif feminis dari tahun 1970-an hingga 1990-an. Kolektif feminis berhasil menggunakan internet sebagai platform untuk menginformasikan, berkampanye, dan mengatur.

Saat Anda menelusuri situs dan blog ini, Anda akan merasakan bahwa ada keinginan nyata untuk perubahan mendasar dalam tatanan dunia yang berkaitan dengan pengalaman perempuan dan hak-hak perempuan. Ini adalah saat-saat yang sangat menarik untuk aksi kolektif perempuan. Internet telah menyediakan ruang bagi aktivisme feminis dan peningkatan kesadaran untuk benar-benar mengglobal.

Fakta Dawn (majalah feminis) untuk anak-anak
Artikel Informasi Majalah

Fakta Dawn (majalah feminis) untuk anak-anak

Fakta Dawn (majalah feminis) untuk anak-anakThe Dawn: A Journal for Australian Women adalah feminis jurnal awal yang diterbitkan setiap bulan di Sydney , Australia antara tahun 1888 dan 1905. Ini pertama kali diterbitkan pada 15 Mei 1888 oleh Louisa Lawson menggunakan nama pena Dora Falconer.

Fakta Dawn (majalah feminis) untuk anak-anak

lolapress.org – Subjudulnya kemudian diubah menjadi Jurnal untuk Rumah Tangga . Itu menjadi publikasi resmi Federasi Pemilih Wanita Australia .

Sejarah

Louisa Lawson meninggalkan suaminya pada tahun 1883 dan memindahkan keluarganya ke Sydney. Di sana ia menghidupi anak-anaknya melalui berbagai pekerjaan, termasuk bekerja sebagai penjahit dan menjalankan rumah kos. Selama periode ini dia diperkenalkan dengan hak pilih perempuan . Pada tahun 1887 dia membeli Republican , sebuah jurnal yang didedikasikan untuk kemerdekaan Australia dan, pada tahun berikutnya, pada tahun 1888, dia mendirikan Dawn .

Baca Juga : Sebuah Sejarah Majalah Feminis Pertama Pada Tahun 1888

Sejak awal Fajar memang dimaksudkan sebagai penyambung lidah para wanita. Dalam edisi pertama, Louisa Lawson menulis dengan nama Dora Falconer, menulis:

  • Setiap keeksentrikan keyakinan, dan setiap variasi bias dalam umat manusia bersekutu dengan mesin cetak, dan membuat singularitasnya tergores dalam bentuk, tetapi di manakah juara tinta cetak dari separuh umat manusia yang lebih baik? Sampai sekarang belum ada terompet di mana suara terkonsentrasi dari kaum wanita dapat mempublikasikan keluhan dan pendapat mereka … Inilah Fajar, Jurnal dan juru bicara Wanita Australia.
  • Namun demikian, Fajar segera mendapat tentangan: Fajar diproduksi oleh tim editor dan pencetak yang semuanya perempuan, dan fakta ini membuat marah anggota serikat pekerja di Asosiasi Tipografi New South Wales, sebagian karena perempuan dibayar jauh lebih rendah daripada laki-laki. Dalam memerangi Fajar , asosiasi tersebut berpendapat bahwa perbedaan dalam gaji sedemikian rupa sehingga laki-laki tidak dapat bersaing, karena perempuan akan “… mampu bekerja dengan setengah upah yang dibutuhkan laki-laki untuk menjaga kenyamanan dan kehormatan dirinya dan keluarganya”. , serta berargumen bahwa pekerjaan itu terlalu berbahaya bagi perempuan untuk terlibat. Asosiasi tersebut berusaha untuk memboikot publikasi tersebut, dan pada satu tahap seorang anggota mengunjungi kantor mereka untuk “mengomel staf” – hanya untuk disingkirkan setelah memiliki ember air dilemparkan pada mereka oleh Lawson. Lawson memenangkan pertempuran melalui kesabaran dan “perlawanan keras” – akhirnya boikot kehilangan momentum, dan Dawn melanjutkan seperti sebelumnya.

Terlepas dari perselisihan awal, Fajar terbukti berhasil. Kemampuan Lawson untuk menarik iklan yang signifikan adalah kunci Dawn keberhasilan , (Pearce mencatat bahwa hingga setengah dari majalah dikhususkan untuk iklan), begitu pula upayanya untuk mempromosikan karya tersebut: Lawson mendorong anak-anak untuk mendaftarkan pelanggan dengan menawarkan hadiah, dan menjalankan kompetisi reguler di dalam majalah untuk meningkatkan sirkulasi dan mempertahankan pelanggan. Usahanya adalah untuk memberikan Dawn umur yang lebih panjang daripada majalah feminis Australia kontemporer lainnya.

Terbitan terakhir Fajar diterbitkan pada Juli 1905. Percaya tidak ada orang yang cocok untuk melanjutkan pekerjaannya, Louisa Lawson “menyelesaikan makalahnya saat dia memulainya, sepenuhnya atas tanggung jawabnya sendiri.” Kesehatannya yang buruk, akibat Kecelakaan Trem dan perselisihan hukum terkait penemuan pengikat tas suratnya merupakan faktor kunci dalam keputusannya.

Konten dan tema

Latar belakang kelas pekerja Lawson tercermin dalam Dawn , yang ditujukan untuk audiens yang lebih luas daripada kelas menengah. Harganya cukup rendah untuk menarik orang-orang dari kelas pekerja, dan isinya juga mencerminkan tujuan ini: seperti yang diidentifikasi oleh Aitken, Fajar menyertakan petunjuk rumah tangga yang “ditujukan untuk wanita yang menjalankan rumah tanpa pembantu”.

Bersamaan dengan petunjuk itu muncul editorial, artikel, kolom, korespondensi, puisi dan cerita pendek, materi untuk anak-anak dan mode. Fajar sengaja ditujukan ke seluruh rumah tangga , dan pesan politik terjalin dengan konten lainnya.

Sampai batas tertentu, The Dawn menentang The Bulletin , majalah lain pada masa itu, tetapi salah satunya ditujukan untuk laki-laki – masing-masing menghasilkan pandangan yang sangat berbeda tentang peran laki-laki dan perempuan dalam masyarakat.

Sementara The Bulletin of the day telah digambarkan menggambarkan wanita sebagai “sia-sia, licik, … boros [dan] cenderung jebakan” atau sebagai “harridan [s] pahit”, Fajar mengambil pendekatan yang sangat berbeda, menggambarkan pria dalam hubungan untuk nilai-nilai rumah, dan berpendapat bahwa emansipasi wanita diperlukan untuk kemajuan masyarakat.

The Dawn menangani sejumlah masalah yang menarik bagi wanita. Ini termasuk penggunaan korset , hak pilih wanita, kerja keras wanita, dan peran wanita dalam pernikahan. Selain itu, Lawson, melalui halaman Dawn , tidak biasa menjadi satu-satunya pemimpin gerakan perempuan Australia yang berulang kali mengangkat isu pelecehan pasangan .

Di dalam Fajar dia “menawarkan kritik yang luas tentang hubungan kekuasaan dalam pernikahan”, yang berhati-hati untuk tidak menggambarkan wanita sebagai korban pasif sederhana, tetapi malah mendorong wanita untuk melawan dan melarikan diri dari situasi mereka.

Sheridan mencatat bahwa berbagai masalah ini memberi Dawn banyak kekuatannya – Lawson tidak menghindar dari masalah domestik atau publik, meliput keduanya melalui halaman majalah. tidak hanya Cousins ​​lebih lanjut berpendapat bahwa Dawn membangun pandangan feminitas tertentu untuk mendukung hak pilih perempuan, tetapi juga salah satu maskulinitas.

The Dawn menyajikan pandangan yang berbeda dan seringkali tidak menarik tentang ‘kejantanan’ kepada para pembacanya dalam upaya untuk mendapatkan posisi kekuasaan bagi perempuan tidak hanya di ruang publik, tetapi juga dalam kesucian ranah domestik. Dengan melakukan itu, para penulis menganjurkan perubahan signifikan dalam hubungan kekuasaan yang beroperasi antara laki-laki dan perempuan.

Pengaruh

Fajar . dibaca secara luas baik di Australia maupun internasional, dan membuat Scott menggambarkan Lawson sebagai “wanita Australia paling awal yang berpengaruh” dalam gerakan hak pilih Inggris Di dalam negeri, keberhasilan Fajar mengarah pada pendirian “Klub Fajar” pada tahun 1889, dan Fajar “membantu membuka jalan bagi majalah wanita di Australia”, memvalidasi pengalaman wanita, pekerjaan, dan tulisan mereka.
Ketersediaan

Majalah ini tersedia di microfiche di banyak perpustakaan besar Australia. Kampanye untuk meningkatkan ketersediaannya dengan menggalang dana yang cukup untuk melihat Fajar didigitalkan oleh Perpustakaan Nasional Australia diluncurkan pada tahun 2011 oleh Donna Benjamin. Kampanye berhasil, mengumpulkan dana yang cukup sebelum akhir Hari Perempuan Internasional 2011 untuk memungkinkan versi digital tersedia pada Hari Perempuan Internasional 2012.

Sebuah Sejarah Majalah Feminis Pertama Pada Tahun 1888
Artikel Blog Majalah

Sebuah Sejarah Majalah Feminis Pertama Pada Tahun 1888

Sebuah Sejarah Majalah Feminis Pertama Pada Tahun 1888Budaya Zine berkembang pesat akhir-akhir ini, dengan cepat menjadi sarang pemikiran radikal modern, eksplorasi identitas, dan aktivisme akar rumput. Melalui pembuatan dan distribusi zine independen, kami benar-benar memanfaatkan sarana. Namun, fenomena ini sama sekali bukan hal baru.

Sebuah Sejarah Majalah Feminis Pertama Pada Tahun 1888

lolapress.org – Pergantian abad ke-20 ( fin de siècle ) menyaksikan lahirnya beberapa majalah dan majalah paling awal yang didorong oleh wanita, sebagai tanggapan atas debat publik yang sengit seputar wanita, pekerjaan, dan pendidikan – pada tahun 1888, penulis esai Mona Caird menyebut “penundukan perempuan” salah satu “faktor sentral dari sistem kita” (terdengar familiar?).

Mereka juga muncul sebagian sebagai tanggapan terhadap kampanye kotor terhadap identitas feminis awal yang muncul seperti Bluestockings dan Wanita Baru. Merek kewanitaan ‘Baru’ ini memiliki aspirasi yang benar-benar tidak masuk akal seperti kesetaraan (terkesiap!), Pendidikan (tidak!) Dan kemerdekaan (quelle horreur!), dan sebagian besar dipandang mencibir oleh orang-orang sezaman mereka.

Citra publik dari fin de siècle Bluestocking setara dengan stereotip feminis lesbian-berambut-butch-berambut-biru di zaman modern. Dia dikartunkan dan dikarikaturkan sebagai orang yang jelek, berjenis kelamin berlebihan, tidak dapat dinikahi, mengendarai sepeda – simbol kejantanan, dan kemandirian.

Tidak mengherankan bahwa penulis laki-laki (baik fiksi maupun nonfiksi) yang menulis karakter Wanita Baru sedemikian rupa dan menormalkan narasi mereka sebagai penyimpang seksual dan karakter pengganti. Henry James adalah pelanggar berulang yang terkenal dalam hal ini, terutama di Daisy Miller (1878) dan Potret Seorang Wanita (1880-1). Meskipun demikian, budaya periodik di akhir era Victoria dan awal abad ke-20 perlahan-lahan mulai mewakili ruang di mana perempuan akhirnya diberi otonomi untuk menulis identitas dan narasi mereka sendiri sebagai tanggapan atas kesalahpahaman populer. Tidak hanya itu, tetapi juga memungkinkan “perempuan dari berbagai latar belakang [untuk] mencari nafkah dengan menyumbangkan cerita, puisi, atau pola menjahit”.

Majalah-majalah menjadi tempat bangkitnya perlawanan perempuan terhadap rezim patriarkal yang telah berusia berabad-abad, dan tempat perlindungan di mana perempuan pada akhirnya dapat menulis identitas mereka sendiri sebagai tanggapan atas kesalahpahaman populer. Namun, tidak semua majalah wanita diciptakan sama. Saya ingin memperkenalkan Anda hanya dua, dari latar belakang dan pendekatan yang sangat berbeda; Shafts , zine radikal awal yang sekarang relatif tidak dikenal, dan The Woman’s World , yang terkenal dipelopori secara singkat oleh Yesus pria kulit putih gay cis dan kesenangan bersalah pria kulit putih cis lurus, Oscar Wilde.

Poros berlangsung dari tahun 1892 hingga 1900 dan diedit oleh Margaret Schurmer Sibthorp. Itu adalah sebuah majalah berkala yang sangat proaktif dan termobilisasi, sangat politis yang diproduksi oleh dan untuk perempuan pekerja—“Wanita Baru”. Tulisannya, “sebuah makalah untuk perempuan dan kelas pekerja”, menetapkannya dari awal sebagai karya sastra akar rumput, luas, dan mencakup, dan publikasi memfasilitasi lingkungan yang aktif dan diskursif untuk pertumbuhan aktivisme dan gerakan perempuan.

Bersampul merah jambu dan ramping, dicetak dengan harga murah, dengan iklan di sampul dalam dan jarang dengan ilustrasi atau gambar, harganya tidak mahal dan dapat diakses dengan harga 3 pence. Sampulnya menyerukan harapan untuk masa depan yang dekat dan lebih cerah, dan isinya mempersiapkan pembacanya untuk masa depan itu.

Shafts memberikan kontribusi yang sangat berharga untuk tujuan tersebut, menampilkan konten dengan tema seperti pekerjaan wanita, Hak pilih, agama, hak hewan, politik, puisi (walaupun bukan fiksi prosa), pendidikan, rumah sakit, kedokteran, sains, dan aktivisme umum seputar moral dan masalah etika dari semua jenis.

Itu menampilkan daftar debat dan ceramah, serta fitur dan iklan untuk masyarakat dan kelompok yang memajukan perjuangan dan mendidik wanita dengan cara yang bermakna. Yang terpenting, itu memperjuangkan peningkatan kecerdasan wanita. Tidak ada apa-apa Poros pasif. Pesannya sangat jelas ‘keluar dan buat perbedaan di dunia, karena kamu bisa ‘. Dalam Vol.5 Edisi 1, Sibthorp mengulangi misinya dengan tegas di bagian regulernya yang berjudul ‘Apa Arti Editor’:

“Tujuan Shafts adalah untuk membangkitkan pemikiran; untuk mendorong orang bertanya mengapa, untuk mempertanyakan—Apakah kondisi hal-hal yang saya lihat di sekitar saya benar dan adil? Apakah ini yang saya yakini, secara spiritual, moral, sosial, kebenaran? Apakah Saya dibenarkan untuk tetap puas dengan ini atau itu, karena kakek nenek dan orang tua saya tidak melihat bahaya di dalamnya, atau apakah tugas saya untuk melihat ke dalam cahaya saya, dan jika saya menemukannya tetapi redup, untuk mencari dengan rendah hati dan bertekad untuk yang lebih benar dan lebih cerah. cahaya yang digunakan untuk mempelajari tugas sehari-hari saya?”

Inklusivitas dan pengakuan atas otonomi dan identitas yang dibangun secara individual dari pembacanya membedakan Shafts.

Di ujung dunia yang sama adalah The Woman’s World (1886-90),diedit oleh Oscar Wilde antara tahun 1887 dan 1889. Ketika dia mengambil alih pada tahun 1887 dia mengubah namanya dari The Lady’s World dan menghapus apa yang dia anggap lebih hambar. dan aspek-aspek sepele — gosip dan mode — atas dasar hal itu mendorong kemalasan pada wanita. yang berganti nama Dunia Wanita tertarik dengan kehidupan internal wanita (berpendidikan kaya); apa yang mereka pikirkan, rasakan, sukai, tidak sukai.

Baca Juga : Pendorong Utama Suara Perempuan Muda di Negara-Negara Medan Perang

Ini secara aktif mencari pendapat dan kontribusi mereka. Ia ingin—diharapkan—wanita untuk melakukan dan menjadi lebih dari sekadar perhiasan bisu yang cantik di tangan seorang suami kaya. The Woman’s World memberi perempuan platform yang dapat digunakan untuk mengklaim ruang dalam wacana publik, menulis identitas mereka sendiri. Di permukaan, ini terdengar seperti publikasi yang sempurna dan ideal; beredar luas dan menampilkan tulisan perempuan?Kesuksesan!

Namun Wilde mengkonstruksikan kertas hanya sebagai ‘corong wanita’, “organ yang diakui untuk ekspresi pendapat wanita tentang semua subjek sastra, seni, dan kehidupan modern”.Pengaruh seorang editor laki-laki—terutama yang pada dasarnya terikat pada identitas kosmopolitan yang menganggur, dekaden, dan estetis—mengubah nada dan tujuan ruang dengan cara yang luar biasa; majalah menjadi corong yang diberikan oleh laki-laki kosmopolitan dalam humor yang baik yang dapat dengan mudah dia potong, daripada platform asli yang dapat dimiliki oleh wanita.

yang baru didesain ulang Woman’s World menghadirkan gudang senjata tentang bagaimana seharusnya seorang wanita —berguna, pembicara yang baik, terpelajar. Wilde sebagai pria yang tidak memiliki minat romantis atau prokreasi pada wanita malah memandang mereka sebagai teman, dan mengemukakan konsensusnya tentang apa yang harus diketahui wanita agar cukup menarik untuk bersosialisasi dengan pria kosmopolitan (baca: kaya dan modis).

Dia terkenal menemukan kebanyakan wanita sangat membosankan (dia baru-baru ini dituduh sebagai misoginis yang merajalela, sesuatu yang akan kita bongkar di bagian selanjutnya; nantikan terus). Dalam sebuah surat kepada Weymss Reid dia menyatakan niatnya bahwa Dunia Wanita “harus menjadi majalah yang dapat dibaca pria dengan senang hati, dan menganggapnya sebagai hak istimewa untuk berkontribusi.

“Bahkan ruang yang tampaknya disediakan untuk wanita ini tunduk pada standar pria, dan diharapkan sesuai dengan selera dan pandangan mereka (tentu saja). Editorship Wilde di The Woman’s World menjadikannya sarana untuk membungkam wanita dan menyuarakan suara wanita; dia berbicara hanya ketika ditanya.

Seperti yang diingatkan Sibthorp kepada para pembacanya tentang Shafts , “keistimewaan yang dinikmati oleh wanita, sehebat mereka sepele, dan dihargai sebagaimana mereka dibenci, dibuat oleh pria dan bukan oleh wanita”, dan “jas ‘privilege’ saat ini [pria ] sangat ideal, selama penundukan wanita yang mendasar dan sangat aktual terus berlanjut ”.Gestur kecil yang dilakukan Wilde pada wanita dalam merekonstruksi The Lady’s World (yang disebutnya “produksi yang sangat vulgar, sepele, dan bodoh, dengan gosip konyolnya tentang orang-orang konyol, dan kegilaan sosialnya”) tidak begitu signifikan seperti memberikan kontribusi yang berarti terhadap kesetaraan perempuan.

Sebaliknya, pemusatan suara wanita Sibthorp di Shafts mendemonstrasikan tindakan wanita membantu wanita lain. Nilai-nilai ini hadir bahkan dalam seluk-beluknya—di sampul belakang iklan terdapat pemberitahuan berulang untuk “Pengembangan Suara: Untuk Pembicara Publik”, di bawah pemberitahuan pertemuan dan debat yang akan datang di Perhimpunan Nasional untuk Hak Pilih Perempuan.

Ini merupakan tambahan dari laporan reguler dan terperinci tentang debat masyarakat, dan pemberitahuan tentang peluang pembelajaran lain yang akan datang. Sibthorp secara langsung dan sengaja menantang citra wanita yang pendiam dan penurut; dia ingin pembacanya bertindak , dan memberi mereka alat untuk melakukannya. Ada bukti bahwa pembacanya juga menanggapi pesan dan dorongan semacam ini di bagian korespondensi:

“Tadi malam, saya mengambil persetujuan dalam sebuah debat di Men’s Mutual Improvement Society tentang ‘Apakah diinginkan agar Perempuan berpartisipasi dalam Kehidupan Politik?’ Saya melakukan yang terbaik dan senang melihat banyak wanita muda hadir (yang datang setelah itu dan berterima kasih kepada saya).” [8]

Poros lebih dari sekadar corong untuk wanita terpelajar; itu adalah seruan untuk bertindak, sebuah manifesto, sebuah bentuk dorongan bagi perempuan untuk membuat diri mereka didengar terlepas dari platformnya.

Ada banyak kesamaan pendapat antara Shafts dan The Woman’s World , tetapi yang pertama membawanya ke tingkat aktif yang lebih dalam dan lebih bermakna, sedangkan yang terakhir menempatkannya di antara bahan yang sopan dan lebih lembut untuk membuatnya lebih enak.

Topik yang dibahas dalam The Woman’s World adalah kesusastraan, pendidikan, mode, dengan sesekali komentar radikal yang mengejutkan tentang ‘Woman Question’; misalnya, sebuah esai tentang “The Fallacy of the Superiority of Men” oleh Laura McLaren menyerang teori inferioritas wanita terhadap pria atas dasar bahwa “hambatan bagi wanita adalah, dan masih, keinginan akan kebebasan”.

Di antara judul-judul termasuk ‘Wanita dan Demokrasi’, ‘Posisi Wanita’, ‘Ketakutan Sosial’ dan ‘Wanita dan Kehidupan Klub’ [10] terdapat berbagai akun masyarakat dan mode Paris, bersama dengan diskusi tentang Klasik dan teater; semua hal yang menarik bagi orang berduit, berbudaya, terpelajar—sentuhan nyata dari seorang editor laki-laki dekaden yang melayani selera dirinya sendiri dan rekan-rekannya.

Pendorong Utama Suara Perempuan Muda di Negara-Negara Medan Perang
Blog Majalah

Pendorong Utama Suara Perempuan Muda di Negara-Negara Medan Perang

Pendorong Utama Suara Perempuan Muda di Negara-Negara Medan PerangJajak pendapat majalah Ms. dan Feminist Majority Foundation baru oleh Lake Research Partners di sembilan negara bagian medan pertempuran* menemukan bahwa di antara pemilih wanita muda, usia 18-29, aborsi dan hak-hak wanita adalah masalah yang paling penting dan sangat memotivasi dalam menentukan pilihan mereka.

Pendorong Utama Suara Perempuan Muda di Negara-Negara Medan Perang

lolapress.org – Dan di antara pemilih wanita dari segala usia di negara bagian medan pertempuran, aborsi dan hak-hak wanita terikat dengan inflasi dan kenaikan harga dalam menentukan suara mereka.

“Meskipun ada laporan terus-menerus di media tentang inflasi dan kenaikan harga sebagai isu utama dalam pemilihan ini, aborsi dan hak-hak perempuan sebenarnya adalah yang paling penting bagi perempuan muda saat mereka menuju ke kotak suara,” kata Katherine Spillar, editor eksekutif Ms. majalah . “Penggulingan Roe v. Wade telah menyalakan api di bawah pemilih perempuan, dan terutama pemilih perempuan muda, yang memiliki kekuatan untuk menentukan pemilihan umum.”

Pembatasan aborsi dan larangan langsung telah mendorong perempuan pro-aborsi untuk termotivasi untuk memberikan suara pada bulan November dalam jumlah yang jauh lebih besar daripada rekan-rekan anti-aborsi mereka, menyangkal kebijaksanaan konvensional bahwa mereka yang menentang aborsi lebih termotivasi oleh isu tersebut. 35% pemilih pro-aborsi memprioritaskan hak-hak perempuan dan aborsi dalam keputusan memilih mereka dibandingkan dengan 10% pemilih anti-aborsi.

Baca Juga : Majalah independen penting untuk dikantongi di Dazed Newsagents

“Pesan dari pemilih perempuan sudah jelas: Amandemen Hak Kesetaraan lebih penting dari sebelumnya, terutama bagi perempuan muda yang paling terpengaruh oleh keputusan Pengadilan,” kata Eleanor Smeal, presiden Yayasan Mayoritas Feminis dan pemimpin lama di berjuang untuk ERA. “Pemilih – terutama pemilih perempuan – sekarang tahu bahwa hak dapat dicabut dan menginginkan amandemen Konstitusi AS yang menjamin bahwa hak tidak dapat ‘diingkari atau diringkas karena jenis kelamin.’” Jajak pendapat menunjukkan bahwa 74% perempuan muda mendukung Equal Rights Amendment (ERA), dengan 72% mengatakan bahwa “secara pribadi” penting bagi mereka sekarang karena berbagai negara bagian melarang aborsi.

Dampak Keputusan Pengadilan terhadap Pemilih Remaja Putri di Negara Medan Perang.

  • 41% pemilih perempuan muda merasa marah atau khawatir dengan keputusan Mahkamah Agung yang membatalkan Roe v Wade .
  • Jajak pendapat tersebut menemukan bahwa 55% pemilih wanita muda di negara bagian medan perang mengatakan gabungan aborsi dan hak-hak wanita adalah isu utama yang akan menentukan suara mereka. Hanya 33% yang menilai inflasi dan kenaikan harga sebagai isu utama yang memotivasi pemilihan mereka, dengan perubahan iklim yang lebih sedikit lagi (9%) atau utang pendidikan (5%) sebagai isu utama mereka.
  • Dalam pemungutan suara kongres generik di seluruh negara bagian medan pertempuran, pemilih wanita muda mendukung kandidat Demokrat (48%) melampaui dukungan untuk kandidat dari Partai Republik (29%) dengan margin dua digit. Sementara itu, laki-laki muda di negara bagian medan perang dibagi dalam pemungutan suara kongres umum (42% Demokrat dan 41% Republik).Pemilih Perempuan dari Segala Usia Disemangati oleh Aborsi dan Hak-Hak Perempuan
  • Dalam siklus pemilu ini, hak-hak perempuan dan aborsi menjadi penting, terutama bagi perempuan. Di antara pemilih perempuan dari segala usia, aborsi dan hak-hak perempuan (sebesar 31%) sama pentingnya dengan inflasi dan kenaikan harga (sebesar 32%), dalam menentukan pilihan mereka, dan lebih penting daripada kejahatan (12%) atau pendidikan (11% ) secara teratur dikutip dalam laporan media. Perempuan, yang merupakan 52% dari kemungkinan pemilih di negara bagian yang menjadi medan pertempuran, dapat memutuskan hasil pemilihan kunci saat para kandidat melibatkan mereka dalam isu-isu yang relevan secara pribadi, termasuk aborsi dan persamaan hak di bawah hukum.
  • Pembatasan aborsi dan larangan langsung telah mendorong perempuan pro-aborsi termotivasi untuk memilih pada bulan November dalam jumlah yang jauh lebih besar daripada rekan-rekan anti-aborsi mereka, menyangkal kebijaksanaan konvensional bahwa mereka yang menentang aborsi lebih termotivasi oleh isu tersebut. 35% pemilih pro-aborsi memprioritaskan hak-hak perempuan dan aborsi dalam keputusan memilih mereka dibandingkan dengan 10% pemilih anti-aborsi.

Wahyu yang Membuka Mata dan Kurang Dilaporkan

  • Mayoritas signifikan (74%) wanita muda di negara bagian medan perang mendukung Amandemen Hak Kesetaraan ditambahkan ke dalam Konstitusi AS. Kurang dari tiga perempat dari semua pemilih perempuan (73%) mendukung ERA ditempatkan dalam Konstitusi, yang juga tinggi di kalangan laki-laki (66%).
  • Secara signifikan, ERA dan aborsi terhubung untuk semua pemilih perempuan, dengan hampir tiga perempat (73%) mengatakan penting untuk mendukung ERA sehubungan dengan larangan aborsi; di antara pemilih wanita muda , 72% yang serupa mengatakan bahwa secara pribadi penting bagi mereka untuk mendukung ERA sekarang karena negara bagian melarang aborsi.
  • Faktor Feminis sekali lagi merupakan blok pemungutan suara yang kritis, mayoritas pemilih perempuan (57%) menyatakan dirinya feminis, dan lebih dari sepertiga laki-laki yang cenderung memilih (36%) mengatakan mereka feminis. Sekitar dua pertiga kemungkinan pemilih di negara bagian medan pertempuran yang menganggap diri mereka feminis memilih Demokrat di surat suara Senat (69%) dan di surat suara gubernur (66%).

Dampak Aborsi terhadap Kehidupan Remaja Putri

  • Putusan Pengadilan berdampak nyata pada kehidupan perempuan muda. Sebagian besar wanita muda membuat rencana tentang di mana mereka bersedia tinggal dan bekerja berdasarkan apakah aborsi dilindungi atau dilarang di negara bagian. Lebih dari setengah (53%) telah mempengaruhi rencana mereka dalam beberapa cara: 44% telah mempertimbangkan untuk pindah atau membuat rencana untuk pindah ke negara di mana aborsi dilindungi; 10% sudah menolak pekerjaan di negara bagian di mana aborsi dilarang.
  • Keputusan tersebut tidak hanya memengaruhi rencana mereka, tetapi pemilih perempuan muda dan orang-orang yang dekat dengan mereka juga mengambil tindakan sebagai tanggapan. Misalnya, mereka membeli atau memperoleh kontrasepsi jangka panjang, pil kontrasepsi darurat dan pil aborsi.
  • Sepertiga (33%) pemilih wanita muda di negara bagian Battleground telah membeli atau memperoleh, atau mengenal seseorang yang dekat dengan mereka yang telah membeli atau memperoleh, kontrasepsi jangka panjang, 26% telah membeli atau memperoleh pil kontrasepsi darurat, 14% memiliki memesan atau membeli pil aborsi (obat aborsi). Dan yang mengejutkan, 10% mengatakan mereka atau seseorang yang dekat dengan mereka, atau pasangan mereka atau pasangan dari seseorang yang dekat dengan mereka, telah menerima layanan sterilisasi sebagai tanggapan atas pembatalan Roe v Wade oleh Mahkamah Agung.
  • Mengambil tindakan ini sebagai tanggapan atas penggulingan Roe v Wade juga merupakan sesuatu yang melintasi garis partai untuk wanita muda. Sepertiga dari wanita muda Republikan telah membeli kontrasepsi jangka panjang (33%), dan seperempat (25%) telah membeli pil kontrasepsi darurat. Tiga perempat (75%) dari perempuan muda Demokrat telah mengambil tindakan.

Metodologi

Majalah Ms. dan Feminist Majority Foundation menugaskan Lake Research Partners untuk merancang dan mengelola survei telepon terhadap 1.000 kemungkinan pemilih 2022 di sembilan negara bagian medan pertempuran – * AZ, FL, GA, NC, NH, NV, OH, PA, dan WI , dengan sampel tambahan 100 Latinx dan 100 pemilih kulit hitam di seluruh negara bagian. Survei dilakukan antara 7-13 September 2022.

Margin kesalahan di seluruh negara bagian medan pertempuran adalah +/- 2,8%. Lake Research Partners merancang dan menyelenggarakan survei online terhadap pemilih terdaftar berusia 18 hingga 29 tahun untuk melengkapi survei telepon dari semua calon pemilih untuk memberi kita pemahaman yang lebih dalam tentang tanggapan wanita muda terhadap penggulingan Roe v.

Wade. Survei online dilakukan pada 6-18 September 2022, dan menyertakan 750 pemilih terdaftar berusia 18 hingga 29 tahun di seluruh negara bagian medan perang, dan sampel berlebihan dari 100 pemilih terdaftar keturunan Afrika-Amerika dan 100 Latinx berusia 18 hingga 29 tahun. Margin kesalahan di seluruh negara bagian medan pertempuran adalah +/-3,2%

Majalah independen penting untuk dikantongi di Dazed Newsagents
Majalah

Majalah independen penting untuk dikantongi di Dazed Newsagents

Majalah independen penting untuk dikantongi di Dazed Newsagents – Pada tahun 1991, dua siswa dengan mata terbelalak memulai sebuah zine kecil bernama Bingung & Bingung , bertekad untuk memberontak terhadap apa yang mereka anggap sebagai “pengembangan budaya rekreasi sintetis”.

Majalah independen penting untuk dikantongi di Dazed Newsagents

lolapress – Dari awal yang sederhana di kafe serikat mahasiswa London College of Printing, Jefferson Hack dan Rankin Waddell sepertinya tidak membayangkan akan jadi apa Dazed & Confused, tetapi mereka tidak memiliki rencana bisnis atau dek mewah, hanya kenaifan dan kesombongan dari pemuda dan keinginan tegas untuk mengatakan sesuatu .

Dazed sedang merayakan ulang tahunnya yang ke-30 dan memang benar banyak yang telah berubah sejak awal tahun 90-an London yang memabukkan – Dazed sekarang diterbitkan di Korea dan China dan memiliki pembaca di seluruh dunia. Tapi itu selalu independen, dan terus merayakan penerbitan independen.

Sebagai bagian dari Dazed Live , festival dua hari kami yang diadakan di 180 The Strand, kami memberikan penghormatan kepada budaya zine global dan majalah independen dengan membuka Dazed Newsagents di Reference Point di Arundel Street, tepat di sebelah kantor Dazed. Reference Point adalah perpustakaan dan toko dengan koleksi buku langka yang terus bertambah mulai dari desain, seni, dan budaya, dengan ambisi untuk mendemokratisasi seni dan sastra, dengan membuat efemera budaya khusus ini terbuka untuk semua orang, bukan tersembunyi dalam arsip.

Terinspirasi oleh semangat majalah Soho yang sekarang ditutup dengan sedih, Wardour News , Dazed Newsagents akan menjual salinan majalah dan zine indie dari seluruh dunia. Ada kultus snarks Mushpit dan fashion pisstakers Buffalo , dan Azeema , majalah yang memperjuangkan womxn yang kurang terwakili dan orang-orang non-biner dari wilayah WANASA dan diaspora, serta zine hardcore punk dan label mixtape Fanfare .

Baca Juga : 10 majalah Fashion independen yang harus dibaca

Majalah ini akan tersedia di Reference Point mulai 9 Oktober, dan tersedia hingga terjual habis. Kunjungi untuk melihat beberapa penerbitan independen terbaik tahun 2020-an dan lihat daftar semua yang akan ada di bawah ini. Semua uang dari majalah mana pun yang terjual akan disumbangkan ke Centrepoint amal pemuda tunawisma Inggris.

KARYA SENI

ART WORK menggambarkan dirinya sebagai publikasi seni kritis akar rumput baru, dan “situs berbasis teks penyelidikan bagi seniman dan pekerja budaya yang beroperasi di pinggiran”. Tujuan ART WORK adalah untuk menyelidiki potensi komunitas seni yang dipimpin secara kolaboratif, yang ada di luar sistem kelembagaan tradisional, dan telah menampilkan Dazed 100ers seperti Sinead O’Dwyer, Rhea Dillon, dan Kai Isaiah-Jamal.

AZEMA

Jameela Elfaki, Sunayah Arshad, Nooriyah Qais, Evar Hussayni, Ella Lucia, dan Shayma Bakht adalah AZEEMA , publikasi cetak berbasis di London, platform digital, dan sekarang menjadi agensi kreatif yang menceritakan kisah-kisah wanita di Timur Tengah, Afrika Utara, dan Asia Selatan , dan diaspora. Yang penting bagi mereka adalah komunitas mereka, dan bagaimana orang-orang di dalamnya terwakili, yang mereka lakukan melalui pengambilan gambar yang unik dan tinggi serta penceritaan khusus wilayah.

CANTIK

Fotografer Italia yang berbasis di London Paolo Zerbini dan Ivan Ruberto meluncurkan Bellissimo pada tahun 2019, sebuah majalah yang menurut Zerbini adalah “proyek fotografi untuk mengangkat situasi sehari-hari dan karakter sehari-hari yang benar-benar luar biasa karena satu dan lain alasan. Orang-orang ini menarik perhatian kami – mereka adalah protagonis dari proyek fotografi kami.

”Mereka menggambarkan Bellissimo sebagai tentang fotografi pertama dan terutama, diterjemahkan ke dalam bentuk editorial. Obsesif majalah, mereka merujuk terus-menerus – edisi pertama Bellissimo terinspirasi oleh majalah perjalanan mewah, yang kedua adalah pengiriman publikasi mode. “Anda bisa melihat Bellissimo sebagai band penghormatan,” kata Zerbini. “Dan begitu kita memahami jenis musik yang akan kita mainkan malam itu, semua lagu bagus yang berbeda di era itu akan bermunculan.”

BUFFALO ZINE

Buffalo adalah salah satu majalah terbaik di dunia. “Majalah fesyen yang serius telah berakhir,” membaca slogannya di situsnya (kata-kata yang pertama kali diucapkan di Dazed) dan edisi terbarunya Buffalo Viral mengambil ephemera online yang luas di tahun 2010-an dan membuangnya ke seluruh halamannya. Selama bertahun-tahun itu terus-menerus direferensikan dan dikeluarkan dari dunia mode, sementara dengan tegas memantapkan dirinya sebagai kehadiran kunci di dalamnya. Itu cerdas, nakal, anarkis – semuanya bagus.

10 majalah Fashion independen yang harus dibaca
Informasi Majalah

10 majalah Fashion independen yang harus dibaca

10 majalah Fashion independen yang harus dibacaLondon Fashion Week dimulai hari ini,jadi kami mengambil kesempatan untuk menyinari majalah mode independen favorit kami.

10 majalah Fashion independen yang harus dibaca

lolapress.org – Kami mengumpulkan pengumpulan serupa tahun lalu,dan itu tetap menjadi salah satu artikel yang paling banyak dibaca di blog Stack,tetapi kali ini kami mengalihkan fokus kami ke judul-judul yang mengganggu gaya dan mode dengan perspektif inventif dan menyegarkan.Gulir melalui pilihan kami di bawah ini untuk melihat sendiri

1.Majalah Editorial

Kami sangat senang mengirimkan keanehan yang berbasis di Montreal ini di Sampler bulan lalu,karena kami menyukai pandangan dunianya yang aneh dan inventif.Memasangkan talenta muda seperti Sophie Andes Gascon dan Marie Yat dengan label kultus lama seperti Maison Margiela dan Calvin Klein,kisah fesyen mereka selalu mengejutkan,dan terlihat sangat menyenangkan untuk diproduksi.

Mereka juga mengambil dari toko vintage ikonik seperti NYC’s Screaming Mimis dan Cherry Vintage,mengalihkan fokus dari label besar tersebut.

2.Jurnal Marfa

Dimulai sebagai proyek kelulusan seorang siswa Central Saint Martins,majalah bersampul Marfa Journal kini dapat ditemukan di toko buku di seluruh dunia.Nama itu terinspirasi oleh perjalanan ke Marfa,Texas,ketika pendiri Alexandra Gordienko memulai perjalanan bersama temannya ke pusat gurun seni kontemporer.

Seperti yang dia ceritakan Dazed,majalah itu menjadi cara bagi mereka untuk berteman dengan orang-orang yang telah mereka ikuti selama bertahun-tahun — hasilnya benar-benar mewujudkan energi yang berani dan mengasyikkan ini.

3.Toilet Paper

Edisi dua tahunan yang identik dengan editorial imajinatif dan surealis ini kini memasuki edisi ke-14.Didirikan oleh Maurizio Cattelan dan fotografer Pierpaolo Ferrari,Kertas Toilet mengambil objek yang sangat biasa (dan seringkali bagian dari suatu objek,seperti satu jari atau mata yang menonjol) dan menyesuaikannya ke dalam dunia mereka yang aneh dan fantastik.

Provokatif,menyindir,dan sangat lucu,telah membuktikan dirinya,berkali-kali,sebagai publikasi terkemuka dalam perspektif editorial yang inovatif.

4.Recens Paper

Setelah kampanye Kickstarter yang sukses,Elise By Olsen yang berusia 15 tahun memulai Recens Paper dengan tujuan untuk memberi rekan-rekannya penangkal perfeksionisme yang menindas di media arus utama.

Publikasi yang berbasis di Oslo adalah majalah budaya anak muda untuk pembaca yang merupakan bagian dari generasi yang “tidak akan terbatas pada biner gender atau menerima kewajiban komersialisme.” Dalam bahasa Latin,Recens berarti ‘pemikiran baru’ dan ‘muda’,dan Anda dapat mengharapkan penyegaran dari publikasi ini.

5.Majalah mushpit

Mushpit telah menjadi terkenal karena kecerdasannya yang tajam dan menyindir,dan itu sama pentingnya dalam pemotretan fesyen mereka seperti halnya dalam editorial mereka yang mengecam pinjaman gaji,politik yang meledak,dan harga sewa yang selangit.

Dari pemotretan webcam lemari pakaian (di bawah,berjudul ‘Trapped in the Closet’ setelah musikal hip-hop R.Kelly) hingga tas mahal yang diambil di kamar mandi kemudian dihiasi dengan Comic Sans,itu menyuntikkan humor ke dalam industri yang seringkali terlalu serius.

6.Majalah kaktus

Ini adalah majalah berbasis di Milan yang menampilkan fotografer,penata gaya,dan desainer paling menarik.Setiap terbitan berbobot hampir satu kilo,dan halaman-halamannya dikemas dengan narasi editorial visioner yang tidak menghindar dari keanehan,ketidakjelasan,dan surealis.

Baca Juga : 15 Majalah Wanita Indie Terbaik Untuk Dibaca

Kami menyukai pemotretan di bawah ini oleh Christto & Andrew,dengan tepat menampilkan label Kenzo,yang desain ‘mata’ dan ‘tangannya’ yang ikonik dipenuhi dengan surealisme yang absurd.

7.Majalah poliester

Polyester adalah publikasi mode dan budaya feminis yang bertujuan untuk “menjembatani kesenjangan URL cyberfeminism dengan dunia IRL.” Pemimpin redaksi Ione Gamble memulai majalah tersebut sebagai tanggapan atas rasa frustrasi yang dia rasakan dengan representasi feminisme gelombang keempat dan favoritisme terhadap minimalisme di arus utama.Anda akan jatuh cinta dengan narasi fesyen mereka yang luar biasa,berlebihan,dan benar-benar luar biasa.

8.Majalah pilot

Kami mengirimkan majalah ini ke pelanggan Stack pada bulan April tahun lalu.Menampilkan yang terbaik dari fotografi fashion analog,kamera ini memiliki kebijakan tanpa retouching kecantikan yang ketat.Majalah ini juga berjanji untuk tidak menampilkan materi yang dapat dilihat di tempat lain,jadi bersiaplah untuk membuka mata lebar-lebar dan membenamkan diri dalam pendekatan mode yang menarik.

9.Majalah Bite Me

Judul yang berbasis di Hong Kong ini ingin menarik perhatian pembaca majalah mode biasa (tentu saja dengan cara yang paling ramah dan lucu).Menampilkan wawancara dan cerita dengan desainer ikonik seperti Gasius,Perks dan Mini,dan Rick Owens (serta istri dan muse Michèle Lamy),masalah mereka bertema seputar bagian tubuh — kita telah melihat bokong,rambut,mulut,dan tangan … apa berikutnya?

10.Œ majalah

Œ majalah termasuk dalam kumpulan majalah mode tahun lalu,dan kami ingin menyebutkannya lagi.Sebagai platform untuk talenta fesyen yang keluar dari Jerman,dan khususnya,Berlin,itu berani dan eksperimental,dan menahan diri dari mendeskripsikan tren untuk fokus pada menunjukkan bakat individu.

Seperti semua majalah di atas,Anda benar-benar harus memegangnya untuk menghargai pemikiran dan keindahan yang ada di dalamnya.

 

15 Majalah Wanita Indie Terbaik Untuk Dibaca
Informasi Majalah

15 Majalah Wanita Indie Terbaik Untuk Dibaca

15 Majalah Wanita Indie Terbaik Untuk DibacaClickbait, bot, utas komentar, dan troll. Mari kita hadapi itu, siklus berita 24/7 kita bisa melelahkan. Rentetan perspektif, pendapat, dan ketidaksepakatan yang terus-menerus dapat membuat Anda kewalahan dan menyisakan sedikit ruang untuk analisis. Seringkali, kehidupan sosial kita yang terlalu jenuh dapat menyebabkan kita menyerah dan mengabaikan.

15 Majalah Wanita Indie Terbaik Untuk Dibaca

lolapress – Dan meskipun olahraga adalah cara yang bagus untuk memerangi kelelahan (#teamunplug), ada alternatif lain. Ketika dunia daring saya menjadi begitu keras sehingga saya tidak dapat berpikir, saya beralih ke sumber pemikir dan penulis yang lebih lambat yang saya hormati dan percayai. Saya menemukan itu memberi saya ruang dan waktu untuk mengisi ulang kekuatan kreatif saya, memproses pikiran saya sendiri dan mengembangkan pendapat saya sendiri. Jadi hari ini saya membagikan 15 majalah indie, cetak wanita, dan digital yang telah membantu saya selama ini. Lihat di bawah ini.

1. Selva Beat magazine

Tidak ada kelapa sawit di sini. Unik, bersemangat, dan memesona secara editorial, terbitan cetak dua tahunan majalah Selva Beat dan konten blog yang sedang berlangsung mengontekstualisasikan lingkungan hidup untuk wanita zaman modern. Tujuan mereka? Jadikan aktivisme sadar lingkungan dapat diakses dan semenarik mungkin.

2. BUST magazine

Diterbitkan dua bulan sekali, BUST adalah majalah dan situs web gaya hidup wanita yang “dengan sikap garang, lucu, dan bangga menjadi wanita”. Dari wawancara selebritas hingga pemikiran tentang kerajinan tangan, seks, dan mode, BUST adalah pandangan yang kurang ajar dan jujur ​​tentang wanita muda di dunia modern saat ini.

Baca Juga : Majalah Feminis Pertama Jepang Adalah Fenomena Tahun 1910-an

3. Women Artists

Publikasi cetak tahunan dan blog yang sedang berlangsung ini “menyoroti seniman wanita kontemporer dan historis dari semua media, gerakan, dan genre.” Setiap terbitan memberi pembaca lebih banyak konteks seputar kontribusi wanita yang sering kali tidak terdokumentasi dan dikecualikan ke dunia seni.

4. Bitch Media

Sebagai organisasi berita dan media nirlaba, konten Bitch Media adalah respons feminis terhadap budaya pop. Sekitar dua dekade, mereka sekarang menerbitkan majalah triwulanan, artikel online, dan podcast mingguan. Di atas publikasi mereka, mereka menyelenggarakan sejumlah program untuk siswa dan pendidik, termasuk perpustakaan pinjaman komunitas di Portland, Oregon.

5. She Shreds magazine

Didedikasikan untuk gitaris dan bassis wanita, She Shreds Magazine adalah satu-satunya (secara harfiah!). Setiap terbitan bertujuan untuk memperluas definisi budaya dan persepsi gitaris dan bassis wanita dan, selain merilis publikasi cetak, organisasi ini secara teratur menyelenggarakan pameran dan dialog publik.

6. Damn Joan

Didirikan oleh Lisa Clunie dan Jamie Robinson, pendiri Joan Creative, Damn Joan baru di kancah majalah dan mencoba membawa sedikit energi DIY ke penerbitan modern. Setiap bulan, masalah-masalah Damn Joan yang provokatif dan didorong secara visual menampilkan kisah-kisah yang menyentuh segala hal mulai dari ilmu sosial hingga politik hingga gaya.

7. CRWN magazine

CRWN bekerja untuk “menyapa seluruh wanita kulit hitam; seorang wanita yang lebih berpendidikan, bepergian dengan baik, dan canggih daripada sebelumnya terutama karena generasi sebelumnya telah berjuang untuk memastikan kursinya di meja.” Dipusatkan pada wawancara mendalam dan identitas yang diasosiasikan dengan gaya rambut natural, majalah cetak CRWN bertujuan menampilkan standar kecantikan baru bagi para pembacanya.

8. Tom Tom magazine

Drummer, musik dan feminisme. Tom Tom magazine adalah tujuan bagi para drummer yang mengidentifikasi wanita dan edisi cetak triwulanannya mencakup segala hal mulai dari kesengsaraan industri hingga pemain perkusi yang akan datang memberikan backbeat untuk suara hari ini.

9. Got A Girl Crush magazine

Independen dan berbasis di Brooklyn, New York, majalah Got A Girl Crush duduk di persimpangan seni, kewirausahaan, dan politik. Ditulis oleh wanita untuk wanita, GAGC merilis edisi cetak tahunan, tetapi memperbarui situs web dan media sosial mereka dengan profil dan perspektif baru tentang isu-isu interseksional yang dihadapi oleh individu yang mengidentifikasi wanita dalam masyarakat modern.

10. The Gentlewoman

Dengan sampul yang menampilkan orang-orang seperti aktris Alison Janney hingga penulis Zadie hingga pemain Beyoncé, The Gentlewoman “merayakan gaya dan tujuan wanita modern”. Berbasis di Inggris dan dirilis dua kali per tahun, majalah ini menampilkan wawancara dengan penggerak dan penggerak profil tinggi dalam industri kreatif dan telah dicirikan sebagai respons yang lambat terhadap dunia mode cepat saat ini.

11. Womanly magazine

Diterbitkan di Brooklyn, New York, majalah Womanly adalah komentar inklusif tentang seni dan kesehatan, yang menampilkan cerita dan pengalaman individu non-biner dan pengidentifikasi wanita.

12. Polychrome magazine

Menampilkan kreasi warna, majalah Polychrome adalah gagasan dari enam teman: Micah Pegues, Celeste Scott, Kennedy Williams, Gabriela Yadegari, Brandon Douglas dan Theresa Tran. Baru-baru ini diluncurkan, Polychrome berencana untuk ” membentuk kembali gagasan tentang berapa banyak orang kulit berwarna, terutama materi berwarna, yang dilihat oleh media arus utama dan khalayak tradisional.”

13. St. Sucia magazine

“¡No estás sola!” [“Kamu tidak sendirian!”] Itulah sentimen yang menggerakkan majalah St. Sucia , sebuah majalah independen yang diterbitkan di San Antonio, Texas. Kompilasi pengajuan, St. Sucia didorong oleh dua orang teman dan menampilkan serangkaian pemikiran kontributor tentang politik, cinta, musik, puisi, kisah keluarga, dan keberadaan manusia.

14. Ash magazine

Saat ini bersiap untuk edisi cetak pertama mereka, majalah Ash adalah kumpulan wawancara yang menampilkan wanita di persimpangan seni dan usaha. Tim di belakang Ash berkomitmen untuk menampilkan perspektif sejati tentang kewirausahaan dan wanita multifaset yang menjalankan bisnis dan perusahaan yang berorientasi kreatif saat ini.

15. ILY magazine

Didirikan oleh penulis Erika Ramirez pada tahun 2016, ILY adalah majalah digital tentang cinta, didirikan pada tahun 2016 oleh Erika Ramirez, “mencakup semua variasi cinta, dari kekerabatan hingga romansa, ILY menampilkan esai, wawancara, sketsa, fotografi, puisi, wawancara, dan bentuk seni lainnya.” Setiap masalah berpusat pada tema tertentu dan menampilkan beragam kontributor.

Majalah Feminis Pertama Jepang Adalah Fenomena Tahun 1910-an
Informasi Majalah

Majalah Feminis Pertama Jepang Adalah Fenomena Tahun 1910-an

Majalah Feminis Pertama Jepang Adalah Fenomena Tahun 1910-an – Saat itu mendekati jam 10 malam pada malam musim semi di Tokyo pada tahun 1912 ketika Kazuko Mozume mendengar seekor anjing menggonggong di belakang rumah ayahnya. Itu tidak akan berhenti. Di gerbang belakang, dia menemukan tiga pria menunggunya yaitu seorang polisi, dan dua lainnya. Mereka tidak mengatakan apa yang mereka inginkan, mereka hanya bertanya apakah ini kantor Seit, majalah sastra wanita yang dia mulai dengan empat wanita muda lainnya. Dia memimpin orang-orang melewati rumah besar dan menyusuri koridor panjang ke ruangan yang berfungsi sebagai kantor pusat majalah.

Majalah Feminis Pertama Jepang Adalah Fenomena Tahun 1910-an

lolapress – Orang-orang itu melihat sekeliling dan melihat satu salinan dari edisi terbaru. Mereka mengambilnya dan, saat mereka pergi, akhirnya memberi tahu wanita muda yang terkejut itu mengapa mereka datang. Masalah Seit ini telah dilarang, kata mereka kepadanya, dengan alasan bahwa hal itu mengganggu ketenteraman dan ketertiban umum. Wanita muda yang membuat majalah kurang dari setahun sebelumnya tahu itu akan menjadi kontroversial. Mereka memulainya untuk menampilkan tulisan wanita untuk audiens wanita di Jepang, pada tahun 1911, seorang wanita berani mencantumkan namanya di media apa pun selain puisi yang indah. Nama majalahnya Seit, diterjemahkan menjadi Bluestockings, anggukan kepada sekelompok wanita Inggris abad ke-18 yang tidak ortodoks yang berkumpul untuk membahas politik dan seni.

Tapi Seit tidak dimaksudkan untuk menjadi publikasi radikal atau politik. Kami tidak meluncurkan jurnal untuk membangkitkan kesadaran sosial perempuan atau untuk berkontribusi pada gerakan feminis, tulis pendiri majalah tersebut, Haruko Hiratsuka, dalam otobiografinya. Satu-satunya pencapaian khusus kami adalah membuat jurnal sastra yang khusus untuk perempuan. Raich paling tertarik pada penemuan diri untuk menyelami kedalaman keberadaan saya dan menyadari diri saya yang sebenarnya, tulisnya dan sebagian besar tulisan di majalah itu bersifat pengakuan, versi esai pribadi tahun 1910-an yang sekarang ditemukan di BUST dan majalah wanita lainnya.

Baca Juga : Meluncurkan Majalah Fashion Baru Itu Langkah Yang Berani

Tapi Seit juga menerbitkan berbagai karya sastra puisi dan lakon, esai tentang kelas, menikah karena cinta, dan melahirkan, cerita pendek yang mendramatisasi hubungan cinta rahasia dan memperdebatkan hak aborsi, dan komentar dan terjemahan para pemikir Barat dari Ellen Key hingga Emma Goldman. Pendekatan tanpa batas terhadap kisah-kisah perempuan ternyata menjadi tantangan yang provokatif terhadap struktur sosial dan hukum zaman ini, ketika peran perempuan adalah menjadi istri dan ibu yang baik. Seit wanita membayangkan kehidupan emosional dan profesional yang jauh lebih luas dan lebih liar untuk diri mereka sendiri. Mereka jatuh cinta, menenggak alkohol, membangun karier sebagai penulis, dan mereka menulis tentang itu semua di depan umum.

Kisah yang mendorong polisi untuk mengunjungi kantor majalah larut malam adalah sebuah fiksi tentang seorang wanita yang sudah menikah yang menulis surat kepada kekasihnya untuk memintanya bertemu dengannya saat suaminya pergi. Saat mereka menarik perhatian publik, ketidaksetujuan, dan bahkan penyensoran, alih-alih menghindar dari kontroversi yang mereka ciptakan, para editor Seit menghadapi pertanyaan politik dengan lebih gamblang, dan ini, pada gilirannya, menghasilkan lebih banyak isu terlarang. Di halaman majalah mereka, mereka datang untuk memperdebatkan kesetaraan perempuan, kesucian, dan aborsi. Tanpa sengaja, mereka menjadi beberapa feminis perintis Jepang.

Memulai majalah bukanlah ide Raich Awalnya dia tidak tertarik menjadi penulis atau editor profesional. Pada saat profesor dan mentor bahasa Inggris lamanya, Chk Ikuta, menyarankan memulai majalah, Raich telah tenggelam dalam berlatih meditasi zen, belajar bahasa Inggris, dan mengikuti kursus studi sastra mandiri. Dia berusia 26 tahun dan tinggal di rumah bersama orang tuanya, jadi dia tidak khawatir untuk menghidupi dirinya sendiri. Dia mungkin juga enggan masuk kembali ke dunia Ikuta. Pengalamannya dengan masyarakat sastra terakhirnya telah berakhir ketika dia lari ke retret gunung dengan seorang pria yang sudah menikah, di mana mereka menghabiskan malam di luar dalam cuaca dingin upaya bunuh diri yang romantis dan gagal, dan skandal untuk kelas menengah ke atas. keluarga.

Raich adalah bagian dari generasi wanita Jepang yang memiliki akses pendidikan yang belum pernah ada sebelumnya sekolah menengah wanita dimulai pada akhir abad ke-19, dan Universitas Wanita Jepang didirikan pada tahun 1901. Namun meskipun pendidikan wanita meningkat, mereka masih diharapkan untuk menyesuaikan diri dengan peraturan yang semakin ketat. gagasan tentang peran dan perilaku perempuan. Aturan moral yang kaku merayap di sekitar kesucian, dan perjodohan, yang dulu merupakan praktik yang diperuntukkan bagi kelas atas masyarakat, menjadi lebih umum di kalangan kelas menengah.

Meskipun dia tinggal di rumah, Raich punya teman sekamar, Yoshiko Yasumochi, teman kakak perempuannya. Raich kapan Menyinggung ide majalah sastra, Yasumochi yang baru saja lulus kuliah langsung melompat. Dia tidak punya keinginan untuk kembali ke rumahnya di Shikoku, Raich kemudian dikenang. Ini hanya jenis pekerjaan yang dia cari. Kedua wanita itu mulai membuat rencana untuk majalah tersebut dan komunitas sastra yang akan menyertainya. Mereka merekrut tiga anggota pendiri lainnya, termasuk Mozume, yang menawarkan rumahnya sebagai kantor. Raich terlalu khawatir tentang dukungan berkelanjutan ayahnya sendiri untuk menawarkan dukungannya, tetapi ibunya diam-diam mendanai pencetakan terbitan perdana.

Atas desakan Ikuta, Seit para pendiri meminta pengajuan dan dukungan di antara beberapa penulis wanita Jepang dan istri dari pria sastra. Edisi pertama berisi puisi dari penyair terkenal Akiko Yosano yang menulis, “Percaya saja ini atau sekarang semua wanita yang tertidur sedang membangunkan diri mereka sendiri”. Bahkan di bulan-bulan menjelang penerbitan edisi pertama Seit, Raich tidak memasukkan dirinya ke dalam proyek dengan energi yang sama seperti Yasumochi dan rekrutan lainnya. Dalam otobiografinya, dia menulis bahwa dia mengambil tugas menulis manifesto majalah sebuah karya yang akan membuatnya terkenal dan terkenal hanya karena teman pekerja kerasnya tidak punya waktu untuk tugas itu.

Tapi begitu dia mulai menulis, Raich menyerahkan dirinya pada majalah dan misinya. Semua yang telah saya baca, dengar, pikirkan, alami, dan simpan di alam bawah sadar saya telah muncul dan terbentuk dalam kata-kata itu, jelasnya kemudian. Karya yang dihasilkan dikenal sebagai pidato publik pertama tentang hak-hak perempuan Jepang, dan Raich menjadi suara baru Seit yang paling ikonik. Itu Baik editor memasang iklan kecil di koran untuk mengumumkan edisi pertama. Mereka memberi harga 25 sen, sedikit lebih mahal dari majalah sejenis lainnya. Tak satu pun dari mereka berharap itu menjadi kesuksesan penerbitan. Edisi pertama terjual habis dalam sebulan. Baik adalah sebuah fenomena.

Di edisi awal, Seit editor menerbitkan esai pribadi, puisi, dan karya fiksi. Kisah-kisah itu menarik banyak pengikut, sebagian besar wanita muda, beberapa di antaranya muncul di kantor untuk mencari nasihat atau melihat sekilas penulis yang mereka kagumi. Dari luapan antusiasme ini, lingkaran dalam Seit mulai berkembang meluas hingga mencakup Kōkichi Otake, putri seorang seniman terkemuka. Secara pribadi, Otake bertubuh tinggi dan lantang, serta berani mengenakan pakaian pria. Tapi dalam tulisannya, dia terdengar seperti anak kecil yang bersemangat. Raich menggambarkannya sebagai benar-benar tanpa hambatan, dan menyebutnya sebagai anak laki-lakiku.

Kurangnya hambatan Otake menjadi masalah bagi Seit. Media populer menaruh minat pada kehidupan wanita tidak biasa yang memproduksi majalah tersebut. Seperti yang telah ditemukan oleh banyak feminis, ide dan karya mereka kurang penting bagi pers dan publik daripada bagaimana mereka menjalani kehidupan pribadi mereka. Setelah Otake hadir secara teratur di kantor, desas-desus mulai beredar bahwa dia dan Raich telah menjadi sepasang kekasih, dan ceritanya termasuk tentang belajar bagaimana membuat koktail dan satu lagi mendokumentasikan malam yang dia habiskan di rumah bordil kelas atas ditemani seorang pelacur menarik kritik tidak hanya dari pers, tetapi juga dari beberapa anggota Seit.

Sebagai kritik terhadap Seit meningkat, guru, khawatir dengan pekerjaan mereka, membatalkan langganan mereka. Ayah Mozume memaksanya untuk mengundurkan diri. Yasumochi, yang begitu penting dalam pendirian majalah tersebut, menulis kepada Raich, Pada tahap awal Seit memang majalah yang menyentuh hati, dapat dipercaya, dan terkenal, tetapi telah kehilangan kualitas-kualitas baik ini. Karena tingkah laku Anda yang sembrono, semua wanita ini mendapatkan reputasi buruk karena mengabaikan konvensi masa lalu dan mencoba hal-hal yang belum pernah dilakukan wanita sebelumnya. Pada tahun 1913, Seit telah mencapai titik balik. Perjalanan kolektif eksplorasi diri kelompok telah membawa mereka ke dalam masalah, tetapi alih-alih berpaling dari kontroversi, mereka bersandar untuk mengeksplorasi pertanyaan tentang hak-hak perempuan dan kontrol yang seharusnya mereka miliki atas tubuh mereka.

Topiknya belum pernah terjadi sebelumnya. Para editor kadang-kadang membahas masalah perempuan, terutama dalam edisi khusus drama Henrik Ibsen Rumah Boneka, dan dalam cerita tahun 1912 yang memicu kecaman pertama dari pemerintah. Dalam edisi khusus tahun 1913 tentang hak-hak perempuan, Seitmenugaskan esai dari Hideko Fukuda, seorang feminis yang dikenal sebagai aktivis radikal, tentang Solusi untuk Pertanyaan Wanita, di mana dia menganjurkan tidak hanya untuk persamaan hak antar gender, tetapi juga untuk sistem komunal untuk menciptakan kesetaraan antar kelas. Pemerintah melarang isu terakhir karena mengganggu ketentraman dan ketertiban umum. Beberapa bulan kemudian, terbitan lain dilarang karena pasal yang menentang perjodohan.

Sensor kembali untuk terbitan tahun 1914 yang berisi cerita fiksi tentang seorang wanita yang meninggalkan suaminya, dan sekali lagi pada tahun 1915 untuk cerita fiksi tentang seorang wanita yang tidak menyesal melakukan aborsi. Kisah itu, To My Lover From a Woman in Prison, terinspirasi oleh peristiwa kehidupan nyata, dan karakter utama menawarkan argumen pro-pilihan yang pasti tampak menghasut pada saat itu. Selama janin belum matang, itu masih salah satu bagian dari tubuh ibu, tulisnya kepada kekasihnya. Di sana, saya percaya adalah hak ibu untuk memutuskan masa depan janin, berdasarkan penilaiannya sendiri atas kepentingan terbaiknya. Saat mereka memprovokasi sensor pemerintah dengan tulisan mereka, para wanita Seit mencoba untuk hidup sesuai dengan prinsip-prinsip kebebasan yang mereka anjurkan.

Mereka meninggalkan suami dan memulai perselingkuhan. Mereka hamil dan menganggap aborsi. Raich memulai hubungan dengan pria yang lebih muda, dan tinggal bersamanya, meskipun mereka belum menikah. Namun, mengejar kehidupan yang tidak konvensional dan menerbitkan majalah kontroversial, membuat sumber emosinya tegang. Pada tahun 1915, dia menyerahkan kendali editorial majalah itu kepada It Noe, yang mendorong lebih jauh ke wilayah kontroversial. Namun majalah tersebut sedang berjuang secara finansial dan, setelah Jepang memasuki Perang Dunia I, perhatian mulai memudar. Itu ditutup, tanpa peringatan, pada tahun 1916, setelah 52 masalah. Selama bertahun-tahun setelah itu, pencipta Seit menghilang dari sorotan. Tapi setelah Perang Dunia II, pendudukan Sekutu mendorong kesetaraan perempuan, melalui pendidikan bersama dan hak untuk memilih.

Tiba-tiba, minat terhadap Bluestockings bangkit kembali, dan mereka dipandang sebagai pelopor organisasi feminis di Jepang. Hari ini, siapa pun yang mempelajari sejarah hak-hak perempuan di sana belajar tentang pekerjaan mereka. Terlalu sering ada persepsi bahwa pergerakan wanita datang dari tempat lain ke Jepang, kata Dr. Jan Bardsley, seorang profesor Kajian Asia di The University of North Carolina di Chapel Hill dan penulis The Bluestockings of Japan . Kisah Seit, bagaimanapun, menunjukkan bahwa feminisme Jepang memiliki warisannya sendiri. Ini bercampur dengan ide-ide dari luar negeri, tapi ada cara berpikir orang Jepang tentang masalah ini. Pada zamannya sendiri, apa yang begitu berani tentang Seit hanya saja para wanita ini berdiri dan menulis, “Saya pikir ini. Saya ingin ini”.

Meluncurkan Majalah Fashion Baru Itu Langkah Yang Berani
Artikel Blog Uncategorized

Meluncurkan Majalah Fashion Baru Itu Langkah Yang Berani

Meluncurkan Majalah Fashion Baru Itu Langkah Yang Berani – “Itu ide yang sangat brilian, saya sedikit kesal karena saya sendiri tidak memikirkannya,” aku Colin McDowell, pendeta tinggi pers mode dan pemimpin redaksi dari penawaran terbarunya, Distill, yang menjadi hits di kios koran hari ini. Majalah lain, apakah itu benar-benar ide yang sangat mendalam dalam iklim di mana penny-pinching jelas merupakan bulu rubah baru? Peluncuran baru dalam ekonomi yang macet adalah langkah yang berani dan membutuhkan alasan yang meyakinkan. Dalam hal yang terakhir ini, Distill menonjol dari semua buku mode berpernis dan ada banyak yang menjanjikan untuk menutupi apa yang tidak dilakukan oleh orang lain, baik itu alternatif, yang aneh, yang aneh, atau yang agak konyol.

Meluncurkan Majalah Fashion Baru Itu Langkah Yang Berani

lolapress.org – Sebaliknya, itu akan menutupi apa yang orang lain liput. Sebuah spin-off The Week untuk para fashionista, Distill akan menyajikan bacaan yang dicerna tentang gaya dan pers mode dari seluruh dunia, menawarkan panduan singkat tentang apa dan siapa yang ada dalam mode, dan bagaimana tren tersebut ditangkap dan diliput.

Baca Juga : Sudahkah Kita Melihat Akhir Dari Majalah Fashion?

Merupakan klaim yang cukup untuk mengumumkan bahwa tim Anda adalah orang yang menentukan mana cerita dan gambar terbaik dari beat gaya, tetapi kerumunan Distill adalah yang sangat kredibel. Stringer dengan jalur mode dalam, yang tinggal di seluruh dunia, akan menjelajahi pers mode dan menyampaikan temuan mereka ke London.

Di sini, sebuah daftar panjang dibuat oleh tim editorial termasuk McDowell, penerbit yang datang dengan konsep tersebut Christopher Lockwood, sebelumnya dari Dazed & Confused dan Wallpaper jadi tidak asing dengan mengarusutamakan desain dan gaya kelas atas, dan Matthew Line, seorang editor berpengalaman judul termasuk Homes & Gardens dan Dia editor Helen Johnston dan direktur seni Peter Citroni.

Kemudian, dan di sinilah Distill mengungguli majalah fesyen lain atau menampilkan terlalu banyak persekongkolan dengan subjeknya, dewan editorial termasuk desainer papan atas Giles Deacon dan Matthew Williamson, direktur Museum Desain Dejan Sudjic dan pendiri Net-a-Porter Natalie Massenet, putuskan karya mana yang harus disertakan dan berikan beberapa kata komentar. “Saya ingin berada di antara Creative Review dan Blueprint,” kata McDowell, “tetapi dengan kemewahan dan keindahan majalah aslinya.”

Bagi banyak konsumen Inggris, majalah mode berarti Vogue, Elle, Harper’s Bazaar, dan Grazia. Kemudian, bagi mereka yang lebih menyukai gaya, datanglah Pop, Dazed, iD dan mungkin Vice. Namun, bersembunyi di loteng yang digunakan untuk pemotretan di distrik pengepakan daging Manhattan, di atas bar paling keren di Kopenhagen, mencuat dari pannier sepeda mahasiswa desain di Amsterdam dan berbaring di sofa komunitas kedai kopi yang sedang berkembang di Buenos Aires, adalah ratusan publikasi. Ini berkisar dari judul paling populer dari AS, seperti W, hingga majalah, fanzine, pamflet, surat keluar, dan proyek satu kali Asia dan Amerika Latin yang tidak jelas. Banyak dari ini bahkan sebagian besar staf Distill belum pernah mendengar apalagi pembeli majalah Inggris rendahan Segera, Tolong, Kertas Jerawat, Kamar, siapa saja?

“Fashion sekarang, menurut pendapat saya, disebarluaskan hampir seluruhnya ke dunia melalui gambar yang dicetak di halaman,” kata McDowell, menunjukkan bahwa sangat sedikit orang dari semua yang tertarik dengan mode yang benar-benar menghadiri pertunjukan. Bukan hanya para desainer dan koleksinya, tetapi kisah berkelanjutan tentang bagaimana pakaian ini disajikan kepada dunia yang mengkomunikasikan industri ini kepada para penggemarnya, termasuk mereka yang tidak akan pernah memiliki sepotong couture.

“Orang-orang setelah desainer dalam banyak hal sama pentingnya dengan desainer, dan dalam hal lain bahkan lebih penting,” katanya. “Mereka adalah pembuat gambar yang sebenarnya: para fotografer, yang jelas sangat terkenal, penata gaya yang kurang dikenal publik, dan kemudian penata rambut dan semua orang berbeda yang membuat cerita, dan terakhir, tentu saja, editor seni.”

Bagi pecinta majalah, edisi pertama mewakili ekuivalen troli untuk seorang anak di toko permen. Ini menjadi tajuk utama pemotretan dari majalah Prancis NumEro dan Hungaria’s The Room, yang pemotretan “Fairyland”-nya menjadi hit dengan Matthew Williamson, yang menggambarkan setiap gambar sebagai “karya seni aspiratif”. Beberapa pembaca akan lebih memilih kontinuitas dari satu publikasi, daripada pendekatan cut-and-paste Distill.

Mampu membeli semua majalah terbaik yang dikompresi menjadi satu paket £ 4,50 akan tampak seperti alasan yang bagus untuk tidak berbelanja secara royal pada hal lain, tetapi penerbit Matthew Line menegaskan hal itu akan mendorong dan tidak menekan penjualan, karena hanya menawarkan cuplikan dari yang disertakan. “Kami mengatakan majalah-majalah ini layak untuk dilihat,” katanya. “Jadi ini mendorong orang untuk membelinya atau berlangganan”.

Konten yang paling menarik, lanjutnya, tampaknya berasal dari Amerika Latin dan Asia, khususnya Panama dan Korea, tujuan yang sampai sekarang kurang dikenal di peta mode global. “Setelah bekerja di majalah ini, Anda tiba-tiba menyadari betapa besar dunia ini. Ya, fashion cenderung menyatu di seluruh dunia, tetapi disajikan dengan cara yang sangat berbeda. Negara yang berbeda sangat mengeksplorasi ekspresi masing-masing”.

The Week, intisari berita terkini, secara teratur dikutip di halaman-halaman ini sebagai majalah favorit mereka yang bekerja di media, tetapi tidak ada yang pernah menyalahkan penurunan penjualan surat kabar atas keberadaannya. Sebaliknya, itu dibangun di atas dan melengkapi pembacaan surat kabar selama seminggu. Mereka yang bekerja di bidang fesyen memiliki Drapers untuk berita industri, tetapi Distill akan benar-benar merayakan karya mereka daripada sekadar mendokumentasikannya dan sektor ini tidak dikenal karena malu menampar punggungnya sendiri.

Ditujukan untuk tujuh juta orang yang bekerja di industri fesyen dan terkait di seluruh dunia serta konsumen umum, Distill akan didistribusikan di 44 negara, “walaupun Anda tidak mungkin menemukannya di Deadpans Line WHSmith di Peckham”. Beratnya mencapai 200 halaman, dengan dukungan iklan dari merek-merek mewah termasuk Chanel dan Armani.

“Saya ingin berpikir bahwa ini meningkatkan standar,” kata Line. “Semakin sulit untuk majalah gaya dan mode. Saya harap melihat apa yang dilakukan orang lain akan menjadi inspirasi”.

McDowell mengatakan majalah itu akan menjual 84.500 eksemplar yang diproyeksikan karena tidak bersaing dengan judul lain. Banyak konsep majalah yang diklaim menciptakan genre baru, hanya sedikit yang berhasil. Distill, alih-alih membuang-buang waktu untuk mencoba menemukan kembali roda, telusuri dulu apa yang membuatnya begitu bagus.

Sudahkah Kita Melihat Akhir Dari Majalah Fashion?
Informasi Majalah

Sudahkah Kita Melihat Akhir Dari Majalah Fashion?

Sudahkah Kita Melihat Akhir Dari Majalah Fashion? – Di era baru ini, semua tanda menunjukkan kehidupan digital dan popularitas kepuasan instan. Apakah itu menyisakan ruang untuk varietas cetak seperti majalah mode yang pernah menjadi katalisator industri mode dan merek mewah? Dengan begitu banyak faktor yang berperan, ini tentu saja merupakan subjek yang perlu ditelusuri dengan lebih detail.

Sudahkah Kita Melihat Akhir Dari Majalah Fashion?

Masa lalu

lolapress – Sebelum internet, media cetak adalah industri yang berkembang penuh dengan pendidikan mode dan inspirasi gaya. Majalah mode memberi pembaca representasi visual dengan memberikan panduan gaya. Pembaca juga mendapatkan tips untuk gaya, tren saat ini, dan cara meningkatkan karier mereka. Majalah juga berfungsi sebagai panduan belanja dengan gaya yang akan dikenakan, pilihan warna, dan cara memasangkannya.

Baca Juga : 13 Majalah Fashion Teratas Di Dunia

Majalah tersebut berpengaruh dalam mengedukasi masyarakat tentang cara berpakaian, apa yang sedang tren, dan menentukan merek mana yang akan dibeli. Vogue adalah merek majalah yang diterima secara luas yang didirikan pada tahun 1916 selama Perang Dunia I; sejak saat itu banyak majalah mode lainnya muncul, tetapi tidak ada yang semewah dan ikonik. Majalah cetak seperti Vogue diciptakan sebagai sumber pelarian dari kenyataan, penuh pesona dan keindahan.

Pengaruh Gen Z

Gen Z adalah digital. Ketika ditanya tentang keakraban dengan majalah mode, tidak banyak yang bisa diungkap. Sebagian besar populasi Gen Z mengikuti majalah mode di media sosial seperti Instagram. Sebagian besar pengikut mode pernah mendengar tentang Vogue, tetapi keakraban mereka dengan majalah mode berhenti di situ.

Merek-merek mewah telah meningkatkan belanja iklan online secara luar biasa dalam dekade terakhir, tetapi jumlah belanja iklan yang digunakan untuk media cetak terus menurun. Dapat dikatakan bahwa merek fesyen masih berkembang pesat, tetapi publikasi mereka diterima dengan lebih baik saat ditawarkan secara digital. Informasi instan tidak dapat dinegosiasikan untuk Gen Z, dan itu adalah masa depan.

Saat ini

Pandemi mengirimkan lonjakan ke merek-merek mewah, membuat penjualan mereka anjlok karena pekerja tidak dapat melakukan pekerjaan mereka, dan konsumen mulai mengevaluasi kembali kebiasaan belanja mereka, yang telah jauh melampaui dorongan kebutuhan.

Orang-orang mulai membenci selebritas dan elit yang menjalani kehidupan istimewa jauh melampaui cara normal. Ini berarti editor harus mengalihkan fokus dari mendorong perawatan kulit kelas atas dan memesan selebriti A-list untuk sampul menjadi secara akurat menggambarkan para pahlawan pandemi, yaitu petugas kesehatan yang pergi ke garis depan tanpa ragu-ragu.

Pemotongan anggaran adalah faktor utama lain yang perlu dipertimbangkan ketika pemotongan staf muncul dan editor bergegas untuk menjaga kapal mereka tetap bertahan dengan kurang dari kebutuhan pokok. Iklan cetak tradisional telah mengalami penurunan yang substansial sebelum pandemi, dan sejak muncul, media cetak menjadi kurang menjadi prioritas. Di tengah kekacauan, editor mengatakan bahwa pandemi memungkinkan mereka untuk memulai dengan segar dan mengeluarkan ide-ide yang sebelumnya tidak akan mereka pikirkan.

Mereka mempertimbangkan untuk mengirim kamera ke rumah orang atau meminta selebritas menggunakan pengaturan semi-profesional mereka di rumah untuk memotret wawancara dan menjawab pertanyaan. Perlu dicatat bahwa selama Maret 2020, konsumsi majalah naik hampir 85% dibandingkan tahun 2019, tetapi lonjakan itu saja tidak cukup untuk menyelamatkan industri percetakan majalah mode.

Pemikiran terakhir saya setelah banyak pertimbangan dan penelitian: Majalah masih relevan, dengan peringatan besar. Konsumen harus memiliki faktor kenyamanan, dan format digital memungkinkan untuk itu. Sama seperti berita yang berubah setiap hari, begitu pula dunia mode dengan kolaborasi merek/selebriti baru dan produk segar untuk diulas. Ada kebutuhan akan majalah mode, tetapi kebutuhan akan hard copy telah kehilangan keharumannya secara harfiah.

13 Majalah Fashion Teratas Di Dunia
Blog Informasi Majalah

13 Majalah Fashion Teratas Di Dunia

13 Majalah Fashion Teratas Di Dunia – Jika fashion adalah hobi Anda, Anda mungkin selalu memperhatikan majalah fashion papan atas. Terlepas dari makan siang dan pesta, berbaring di sofa Anda dengan majalah mode yang bagus adalah hiburan lain yang disukai banyak orang. Selain itu, tidak ada aplikasi digital yang dapat mengalahkan kepuasan membolak-balik halaman lembut sutra majalah favorit Anda.

13 Majalah Fashion Teratas Di Dunia

lolapress.org – Sebelum munculnya influencer mode Instagram dan YouTube, edisi seperti Vogue dan Cosmopolitan adalah pilihan kami untuk ide pakaian baru. Mereka masih menjadi salah satu sumber terbaik untuk kolom selebritas dan pembaruan gaya hidup. Gesek ke atas untuk menjelajahi daftar majalah mode populer kami!

Majalah Fashion Top Di Dunia

1. Vanity Fair

Majalah lain dan nama besar lainnya di bawah payung Conde Nast! Ini pertama kali dimulai pada tahun 1913, berlangsung selama dua dekade hingga 1936, dan bangkit kembali pada tahun 1983 setelah Conde Nast mengambil alih. Vanity Fair membanggakan kepemimpinan dan bimbingan para legenda selama bertahun-tahun, yang menjelaskan orisinalitas dan standarnya yang tak tertandingi. Itu dihargai oleh pakar industri, blogger zaman baru, penggemar mode, dan semua orang yang tertarik dengan gaya hidup, seni, dan mode.

2. Marie Claire

Evelyn Prouvost, seorang legenda industri fesyen, mendirikan Marie Claire pada tahun 1937 untuk mengeksplorasi keingintahuannya yang tak terpuaskan akan budaya dan gaya hidup. Itu memenangkan pembaca sejak awal karena edisi pertamanya terjual lebih dari setengah juta eksemplar, dan yang kedua menggandakan jumlahnya.

Majalah tersebut tidak hanya berbicara tentang mode, tren, budaya, dan seni, tetapi juga menjadi suara wanita di masa yang berubah dengan cepat setelah Perang Dunia II. Itu menyatukan mode dan jurnalisme yang bertanggung jawab dan menarik minat orang. Itu terus berkembang sejak itu dan saat ini didistribusikan di 35 negara dan 24 bahasa.

3. Grazia

Grazia, pelari top Italia dalam mode dan gaya hidup, menerbitkan edisi pertamanya pada tahun 1938. Tidak seperti kebanyakan majalah, Grazia secara unik memadukan mode, gaya hidup, dan seni dengan urusan terkini, berita, dan ekonomi. Pendekatan uniknya mendapatkan pembaca yang canggih dan dinamis, baik di komunitas digital maupun offline. Itu tersebar di 5 benua, 20 edisi, dan memiliki total pembaca 35 juta. Grazia terus menghadirkan subjek yang belum dijelajahi dan mengungkap cerita dengan cara yang tidak Anda dapatkan di tempat lain.

4. V

V , didirikan oleh Cecilia Dean, dimulai pada tahun 1998 sebagai majalah edisi terbatas, menerbitkan konten gaya hidup dan mode setiap kuartal. Ini memiliki empat rilis musiman yang sebagian besar mencakup perubahan tren dalam budaya, musik, mode, dll.

Stephen Gan dikenal sebagai Kepala Visioner Kreatif untuk majalah tersebut, yang mendorong pemerintahan bebas bagi seniman dan fashionista dan menampilkan suara-suara unik melalui kolom dan gambar inovatif yang jika tidak pergi terdengar. Dengan lebih dari 3 juta pelanggan, pencarian mereka akan cerita unik terus berkembang.

5. Numéro

Numéro didirikan pada tahun 1998 oleh Elisabeth Dijan dengan niat untuk membuat konten dan meningkatkan standarnya agar sesuai dengan kebutuhan wanita cerdas, intelektual, dan cerdas. Dengan sejumlah topik mulai dari mode, gaya hidup, desain, musik, dan seni ini terus menjadi salah satu publikasi paling berpengaruh sejak awal.

6. Allure

Allure adalah majalah Amerika dan merek yang terutama berfokus pada kecantikan, kesehatan, dan kebugaran untuk wanita. Ini adalah salah satu editorial yang tidak asing lagi bagi siapa saja yang memiliki kebiasaan mampir di kios-kios koran.

Didirikan oleh Linda Wells pada tahun 1991, Allure mengalami perombakan selama beberapa tahun berikutnya dalam hal konten budaya dan detail penting (namun langsung) seperti ukuran, dll. Dengan rata-rata penayangan 8 juta online dan lebih dari 5 juta pelanggan, Allure telah menikmati kepercayaan dari konsumennya sejak awal.

7. InStyle

InStyle tidak hanya cocok untuk wanita tetapi semua orang yang tertarik dengan gaya hidup dan mode. Ini adalah salah satu dari sedikit editorial yang sama-sama dikenal dengan hard copy dan blog. Ariel Foxman, yang bergabung dengan InStyle 25 tahun lalu, adalah kepala konten sampai Laura Brown mengambil alih beberapa tahun lalu. InStyle ada di 16 negara dan didistribusikan secara internasional. Baik itu tips gaya selebriti, makeover rambut, pilihan gaya hidup, atau saran mode yang Anda butuhkan buka InStyle!

8. W

W, didirikan pada tahun 1972, adalah majalah Amerika yang terkenal dengan kontennya yang otentik dan menggugah pemikiran tentang budaya, mode, berita selebriti, gaya hidup, dll. Ini adalah raksasa lain yang diambil alih oleh penerbit Conde Nast pada tahun 2000 dan dipimpin oleh Stefano Tochi. Ia dikenal karena terlibat dalam konten yang biasanya dihindari oleh sebagian besar majalah. Inilah alasan mengapa ia mendapatkan popularitas, dan ini juga alasan mengapa kolom dan fitur kontroversial menjadi kendur.

9. BoF – Business Of Fashion

Business of Fashion memang merupakan majalah coming-of-age yang dimulai pada tahun 2007 oleh Imran Amed. Ini adalah anak baru di blok yang mendapatkan langganan dan loyalitas besar-besaran dalam waktu singkat, langsung dari siswa, editor, dan penata gaya hingga semua orang yang benar-benar percaya pada mode.

BoF berfokus pada konten yang berwibawa dan memiliki agenda yang tepat disebut ‘The Economist of Fashion.’ Jika Anda seorang penggemar mode yang tertarik dengan kisah-kisah di dalam tentang apa yang membuat tren mode nyata, menetapkan pola, dan memengaruhi ekonomi BoF adalah majalah yang Anda butuhkan!

10. Cosmopolitan

Cosmopolitan, yang dikenal sebagai ‘Cosmo’, tetap setia pada namanya dengan menerbitkan konten yang berpusat pada wanita di mana-mana. Dengan 64 edisi internasional yang diterbitkan di 35 negara dan 110 bahasa, Cosmo benar-benar mendunia. Ini dimulai sebagai majalah keluarga pada tahun 1886 dan perlahan berkembang menjadi majalah gaya hidup pada tahun 1960-an.

Majalah tersebut mengalami facelift dengan Helen Gurley mengambil alihnya pada tahun 1965 dan menerbitkan konten inovatif terkait mode, seks, hubungan, feminisme, dan semua hal yang dianggap tabu. ‘Fun Fearless Feminism’ menjadi tema majalah tersebut. Merek menyebar seperti api dan mulai terbang dari tribun tidak seperti yang lain dan terus melakukannya.

11. Harper’s Bazaar

Harper’s Bazaar, dimulai pada tahun 1862, adalah majalah mode pertama di Amerika yang menargetkan kelas menengah ke atas dengan menerbitkan konten yang dipoles, informatif, dan provokatif. Mulai dari tren terbaru dan peragaan busana hingga pembaruan mode dalam gaya kasual dan adibusana, editorial mencakup konten yang menarik. Ini beralih dari penerbitan mingguan ke majalah bulanan dan sekarang menjadi blog dan platform digital lainnya. Berkantor pusat di New York, majalah ini diterbitkan di 32 negara.

12. Elle

Elle adalah majalah Perancis yang dimulai pada tahun 1945 dengan satu-satunya fokus pada busana wanita. Itu berarti ‘dia’ atau ‘dia’ dalam bahasa Prancis. Beberapa tahun setelah penerbitan, itu memulai slogan kampanye yang diterjemahkan menjadi ‘Jika dia membaca, dia membaca Elle’, yang mendapatkan daya tarik dan perlahan mengubahnya menjadi raksasa seperti sekarang ini. Dimulai di Amerika Serikat, Elle kini diterbitkan di 44 negara dengan fokus pada fashion dan semua hal menarik lainnya untuk wanita.

13. Vogue

Ini bisa dibilang majalah mode paling terkenal di dunia yang menduduki puncak semua majalah. Vogue pertama kali diterbitkan pada tahun 1892 sebagai surat kabar mingguan yang perlahan berubah menjadi majalah mode. Itu diambil alih oleh Penerbit Conde Nast pada tahun 1909, yang fokusnya diarahkan pada wanita.

Itu mulai menjadi lebih besar (meskipun uniseksual), menutupi banyak kolom untuk wanita. Anna Wintour mengambil alih pada tahun 1988 adalah kisah perubahan haluan Vogue. Dengan 11 juta pelanggan dan tersebar di 23 negara, ia terus mendikte dunia mode dan trennya.

Majalah Bust Telah Terbit Sejak Awal Tahun 90-an
Informasi Majalah

Majalah Bust Telah Terbit Sejak Awal Tahun 90-an

Majalah Bust Telah Terbit Sejak Awal Tahun 90-an – “Darah itu tidak nyata,” kata seorang staf di markas besar Bust di Brooklyn, majalah dan situs web gaya hidup feminis yang independen. Lengannya yang bertato dan telanjang bergaris merah, seperti halnya seorang pekerja magang, yang menyindir, “Hanya satu hari lagi di kantor.”

Majalah Bust Telah Terbit Sejak Awal Tahun 90-an

lolapress – Mereka sedang mengerjakan pemotretan untuk fitur rumah hantu bertema Halloween. Itu adalah momen simbolis. Anda tidak perlu menjadi seorang psikiater untuk mengasosiasikan warna merah dengan kekuatan dan keberanian, serta dengan hal-hal penting wanita, seperti halnya Bust.

Bust jarang terjadi, setelah mempertahankan pengikutnya sambil tetap bertahan di lautan media yang penuh dengan kebangkrutan, merger, dan pembelian. Editor pendiri Debbie Stoller dan Laurie Henzel memulai majalah dengan sensibilitas Riot Girls pada tahun 1993. Dua puluh lima tahun kemudian, mereka masih di sini. “Kami memulai Bust karena majalah wanita jelek dan membuat orang merasa buruk tentang diri mereka sendiri,” kata Ms. Stoller, 55, dari kantornya, yang berlokasi di Kota Industri Sunset Park. “Saya ingin membuat wanita merasa lebih baik dan membuat majalah wanita yang berbeda.”

Namun tujuan mereka tidak murni politis; mereka ingin majalah itu menyenangkan. “Bust tidak pernah meminta pembaca untuk membagi diri kita ke dalam politik versus mode atau keseriusan versus petualangan,” kata Gloria Steinem, aktivis politik yang ikut mendirikan Majalah Ms. pada tahun 1972, dalam sebuah email. Di awal tahun 90-an, Ms. Stoller dan Ms. Henzel mulai meminta teman-teman “untuk menulis cerita yang tidak mereka lihat tercermin di media tentang kehidupan mereka,” kenang Ms. Stoller. “Kami melakukan Xerox 500 eksemplar di tempat kerja, dan itu adalah edisi pertama kami.”

Baca Juga : Rekomendasi Majalah Wanita Terbaik

Majalah itu 15 tahun lebih maju dari konten feminis yang blak-blakan dan tidak menyesal yang akan terjadi secara online di masa-masa sulit, kata Anna Holmes, direktur editorial di Topic.com, sebuah platform penceritaan visual, yang merupakan bagian dari First Look Media. “Bust adalah pemeriksaan politik gender,” kata Ms. Holmes, yang juga pendiri blog feminis Izebel dan pemimpin redaksinya selama tiga tahun. “Bust memiliki legitimasi dan keaslian karena mereka mendahului semua situs web, buletin, dan vertikal feminis yang muncul pada tahun 2009 hingga hari ini.”

Majalah yang suka berkelahi telah mengalami kesulitan keuangan (masih demikian); dibeli oleh perusahaan teknologi dan kemudian harus membeli kembali; meledaknya gelembung internet; 11 September; kehilangan mitra bisnis; banyak kantor berpindah di sekitar New York karena kota menjadi lebih mahal; dan mungkin yang paling penting, ledakan bisnis percetakan majalah. Pesaing cetakan lama seperti Jane dan Teen Vogue sudah lama hilang. Pakaian alternatif pusat kota lainnya, seperti The Village Voice, juga telah berhenti dipublikasikan.

“Ini saat yang tepat untuk menjadi majalah kecil,” kata Samir Husni, direktur Pusat Inovasi Majalah di University of Mississippi, di Oxford, Nona. “Anda berada dalam bisnis pelanggan yang menghitung, bukan menghitung. pelanggan.” Benjolan Trump pada tahun 2016 membantu, ketika wanita yang marah membuka web, masing-masing mencari cara untuk memberikan dukungan mereka. Mereka menyumbangkan uang untuk Bust; langganannya meningkat. Tapi antusiasme itu berumur pendek. Situs web ini sangat sulit untuk dibiayai karena mengubah algoritme Facebook dan iklan Google yang tidak menghasilkan banyak pendapatan.

Semua yang dikatakan, sejak edisi perdana Bust, tidak banyak yang berubah dalam hal tujuan atau kontennya, atau bahkan pendanaannya. Ms. Stoller dan Ms. Henzel tidak punya uang saat itu; mereka tidak punya banyak sekarang.“Ini adalah proyek gairah. Kami berkelahi. Kami barter,” kata Ibu Henzel, 54 tahun. Ketika waktu sangat kurus, Ms. Stoller menjelaskan, dia dan Ms. Henzel memotong gaji mereka sendiri agar tidak menimbulkan hutang (majalah itu selalu bebas hutang, katanya). “Kami tidak pernah membelanjakan lebih dari yang kami miliki. Kami menemukan cara yang lebih murah untuk melakukan sesuatu, kami mempelajari keterampilan baru sehingga kami tidak perlu melakukan outsourcing. Dan kami memastikan kami seimbang.

Terkadang itu berhasil, terkadang tidak. Selama dua bulan terakhir, baik Ms. Henzel maupun Ms. Stoller tidak membayar sama sekali. “Jika kami melakukannya, kami tidak akan mampu membayar staf kami. Tidak ada cukup uang,” kata Ms. Stoller. “Gaji kami adalah hal pertama yang kami potong. Kami melakukannya sekali sebelumnya pada tahun 2008, dan sekarang lagi. Semakin sulit untuk membuat orang membayar apa pun, terutama ketika orang memproduksi semua konten ini dan memberikannya secara gratis dan hidup dari dolar investor.

Tim Bust kecil. Ada enam karyawan penuh waktu dan beberapa pekerja paruh waktu; editor web, staf penjualan iklan lepas, editor di Pantai Barat, dan magang bergilir. Bersama-sama, Ms. Stoller dan Ms. Henzel mengenakan berbagai jabatan profesional, termasuk pemimpin redaksi, penerbit, direktur kreatif, manajer sirkulasi dan distribusi, desain web, sumber daya manusia, dan pejabat keuangan senior. Majalah yang terbit enam kali setahun ini memiliki kurang lebih 10.000 pelanggan. Ada juga penjualan kios dan tingkat sirkulasi pass-along hingga mencapai 70.000. Situs web mengambil rata-rata 500.000 pengunjung unik setiap bulan.

“Saya belajar banyak dari situs web Bust,” kata Rachele Merliss, 21, senior di Universitas Wesleyan di Connecticut yang magang musim panas lalu. “Saya sangat tertarik dengan masalah feminis dan keadilan sosial sejak sekolah menengah.” Ms Merliss bisa menulis setiap hari, katanya, menerbitkan artikel tentang budaya perilaku yang tidak pantas oleh konselor laki-laki di perkemahan musim panas; kontroversi pelarangan sedotan; dan gaji yang sama untuk perempuan kulit hitam.

Bust telah memberikan kesempatan bagi penulis muda untuk meregangkan otot dan membangun merek mereka. Tapi ada peringatan. Magang dan penulis web menulis secara gratis, dan tarif pekerja lepas rendah. “Orang-orang mempromosikan kami dan tidak menyadari bahwa kami hanya membayar $150-$200 untuk fitur di majalah. Saat kami memberi tahu mereka, terkadang mereka tidak peduli; terkadang mereka membawanya ke tempat lain,” kata Ms. Henzel. “Jika mereka tidak dapat menempatkannya, mereka akan kembali,” katanya, menjelaskan bahwa klip dari Bust masih memegang cap di dunia penerbitan.

Aileen Gallagher, seorang profesor jurnalisme majalah di Syracuse University, setuju bahwa Bust dihormati. “Saya mewawancarai Samantha Bee pada tahun 2003 untuk mereka. Saya berusia 25 tahun. Itu adalah klip nasional pertama saya, dan itu berarti saya sah,” kata Ms. Gallagher, yang dibayar $150. Hari ini, dia masih menulis ulasan buku sesekali yang tidak dibayar untuk Bust hanya karena dia menginginkannya. “Saya menjadi seorang feminis dari membaca Bust,” katanya. “Mereka memanfaatkan penulis dan menerbitkan banyak wanita kulit berwarna. Menulis ulasan tanpa bayaran adalah cara saya mendukung mereka, ”jelasnya. “Ini bukan model bisnis yang sehat secara finansial, tetapi bertanggung jawab secara sosial.”

Banyak selebritas yang tampaknya masih ada di sampul Bust juga. Bjork, Tina Fey, Amy Poehler, Solange Knowles, Amy Sedaris dan Cher, di antara banyak nama besar lainnya, telah tampil. Komedian Jenny Slate baru-baru ini menjadi tuan rumah pesta ulang tahun ke-25 Bust, dengan pertunjukan oleh Phoebe Robinson dari 2 Dope Queens, penyanyi-penulis lagu Erykah Badu dan aktris Amber Tamblyn. Tapi bintang-bintang tidak membayar tagihan, jadi Bust melakukan diversifikasi. Tiga kali setahun, misalnya, diadakan Bust Craftacular , pameran kerajinan indie besar yang penjualnya kebanyakan wanita, di Greenpoint, Brooklyn. Namun itu pun tidak mudah.

“Semakin banyak persaingan dalam ruang pameran kerajinan, dan kami benar-benar mengandalkan ini untuk menghasilkan pendapatan. Tanpa mereka kami tidak akan mampu membuat majalah ini,” kata Ms. Henzel. “Kemudian orang lain juga mulai melakukannya, jadi kami juga harus kreatif, seperti menawarkan kelas di acara tersebut.” Ah, paradoks memberontak di dunia kapitalistik.

“Bust adalah salah satu majalah perlawanan asli,” kata Pak Husni. “Mereka tidak pernah membiarkan iklan memengaruhi keputusan mereka, mereka tetap berhubungan dengan audiens mereka, dan mereka memberikan penangkal bagi wanita sebelum menjadi norma,” katanya. “Mereka memiliki banyak masalah keuangan, tetapi mereka sedang menjalankan misi. Saat Anda menjalankan misi, Anda tidak akan membiarkan siapa pun menghentikan Anda. Pelanggan mereka merasa majalah itu seperti kartu anggota komunitas. Itu membuat majalah terus berjalan.

Rekomendasi Majalah Wanita Terbaik
Informasi Majalah

Rekomendasi Majalah Wanita Terbaik

Rekomendasi Majalah Wanita Terbaik – Mereka galak, mereka tak kenal takut, mereka perempuan dengan gaya dan keanggunan, mereka mewakili spesies yang paling mempesona. Di dunia wanita, fashion dipuja, cocktail dipoles dengan mudah dan populasi ‘shoeaholics’ terus bertambah jumlahnya.

Rekomendasi Majalah Wanita Terbaik

lolapress – Tidak ada yang bisa menghentikan bangsa perempuan yang kuat – mereka tahu bagaimana berbicara, berjalan-jalan dan yang terpenting, berbelanja ‘sampai mereka benar-benar jatuh.

Ahli kecantikan, fanatik kebugaran atau pecandu perjalanan, setiap wanita memiliki kesenangan bersalah dan cara apa yang lebih baik untuk merayakan banyak keajaiban wanita selain dengan 5 majalah terbaik untuk wanita?

Vogue

Ini adalah Alkitab, legenda dan pemimpin mode, itu adalah satu-satunya, Vogue . Diakui secara universal, Vogue adalah majalah mode yang tak dapat disangkal telah mencatat sejarah dan masa depan industri mode secara keseluruhan. Kecantikan, mode, kehidupan, dan budaya, Vogue telah menjadi suara terkemuka dan pembentuk mode terbaru dan tren yang muncul sejak kelahirannya pada tahun 1892.

Baca Juga : Cara Majalah Wanita Memperlakukan Wanita 

Dalam setiap halaman Anda akan menemukan yang terbaik dari yang terbaik – desainer mewah paling eksklusif, fotografer top, model glamor dan penulis paling berbakat. Sebagai majalah mode nomor 1 di dunia, Vogue tidak hanya memukau secara visual dan bacaan yang menawan, tetapi juga dijamin akan menginspirasi, menggairahkan, dan mendidik. Melalui tips dan tutorial kecantikan, untuk menghargai desain baru dari wajah-wajah segar di industri, majalah Vogue memiliki lebih dari cukup untuk selalu membuat Anda 10 langkah lebih maju dalam permainan mode.

Elle

Apakah Anda sangat membutuhkan inspirasi pakaian? Berhentilah stres tentang apa yang harus dikenakan dan ambil sendiri majalah ELLE untuk membantu membuang kesengsaraan lemari pakaian Anda. Dari ujung rambut hingga ujung kaki, ELLE mencakup semua kebutuhan gaya utama Anda dengan saran, tip, dan panduan terbaik – memberi Anda gaya jalanan terkini yang dapat membuat Anda merasa percaya diri.

Namun, tips dan trik ahli tidak berhenti di situ, ELLE juga menawarkan saran gaya hidup praktis terkait topik seperti hubungan, kesejahteraan, uang, kebugaran, dan karier. Penata gaya pribadi Anda, penasihat hidup Anda, dan bacaan mode favorit Anda – majalah ELLE adalah kilau menakjubkan yang Anda butuhkan.

Cosmopolitan

Jika dia menyenangkan, penuh semangat dan tak kenal takut maka dia pasti seorang gadis Cosmo. Dari berita selebritas hingga nasihat karier yang memberdayakan, Cosmopolitan telah menciptakan penggemar utama yang membuat wanita bangga menjadi bagiannya.

Sejak awal publikasi pertamanya pada tahun 1886, Cosmopolitan telah berkembang menjadi salah satu bacaan paling antusias dan berpengaruh bagi wanita muda saat ini. Menjangkau lebih dari 110 negara dengan lebih dari 18 juta pembaca, tidak heran kami memasukkannya ke dalam 5 teratas kami. Dapatkan perbaikan mode atau saran eksklusif dari selebritas favorit Anda, semuanya ada di sini di majalah Cosmo – membantu Anda menjalani yang terbaik dan yang terbaik hidup yang mengasyikkan!

Women Health

Apa artinya membangun pikiran, tubuh, dan jiwa Anda? Di dalam majalah Kesehatan Wanita Anda dapat menemukan semua jawaban yang Anda cari. Jelajahi banyak tips, trik, dan saran ahli yang Anda butuhkan untuk mencapai tujuan kesehatan dan kebugaran Anda.

Baik Anda tertarik untuk menjadi bugar, mengubah pola makan Anda, atau sekadar mencari cara untuk meningkatkan kehidupan sehari-hari Anda, Women’s Health memberi Anda motivasi sempurna yang Anda butuhkan untuk menjadi versi terbaik Anda. Selain itu, Anda dapat memperoleh beberapa kiat kecantikan ekstra dan menelusuri mode kebugaran terbaru tampil fantastis dan merasa luar biasa dengan majalah Kesehatan Wanita .

Majalah Woman & Home

Pulang ke rumah setelah hari yang panjang ke tempat nyaman yang Anda kagumi dan hargai adalah salah satu perasaan paling memuaskan dalam hidup. Majalah Woman & Home merayakan perasaan ini dengan sepenuh hati melalui konten luar biasa yang mencakup topik mode, kecantikan, kesehatan, makanan, keluarga, perjalanan, hubungan, dan banyak lagi.

Woman & Home memiliki sejarah panjang dalam merayakan wanita dari semua lapisan masyarakat yang berbeda – ini adalah gaya hidup yang penting dan menggembirakan. Temukan resep makanan baru dan menarik atau dapatkan inspirasi dari ulasan perjalanan untuk membantu Anda merencanakan liburan keluarga berikutnya! Semua yang Anda butuhkan untuk merasa bahagia di rumah dan dalam hidup Anda sedang menunggu Anda di majalah Woman & Home.

Informasi Majalah

Cara Majalah Wanita Memperlakukan Wanita

Cara Majalah Wanita Memperlakukan Wanita – Ini bukan artikel pertama yang pernah saya baca tentang seorang selebritas yang menjadi alien yang tidak realistis dan tidak bisa diraih.

Cara Majalah Wanita Memperlakukan Wanita

lolapress – Ini bahkan bukan pertama kalinya saya membaca tentang Jennifer Lawrence contoh yang menyegarkan dari manusia berukuran lebih normal yang menjadi sasaran perawatan. Saya menulis tentang fashion selebriti untuk kehidupan (saat ini). Saya sangat menyadari latihannya.

Tetapi untuk beberapa alasan artikel khusus ini membuat saya lebih marah daripada yang lain. Mungkin itu karena Jennifer Lawrence secara khusus meminta majalah untuk berhenti melakukan ini padanya?

Atau karena dia berusaha keras untuk memproyeksikan citra tubuh yang sehat kepada gadis-gadis muda yang memujanya sebagai Katniss dan gadis-gadis tua yang memujanya sebagai karakter apa pun yang dia mainkan termasuk dirinya sendiri? Atau bisa jadi saya benar-benar berpikir dia benar-benar terlihat lebih baik sebelum semua photoshopping!

Saya pikir alasan sebenarnya saya sangat kesal adalah karena saya tidak mengerti. Sungguh-sungguh. Mengapa majalah melakukan ini? Apakah mereka bersekongkol dengan industri makanan diet? Apakah orang yang melakukan sentuhan memiliki masalah dismorfia tubuh?

Apakah seseorang di departemen foto menganggap ini trik yang lucu. Betulkah. Mengapa? Insentif apa yang dimiliki publikasi cetak untuk menciptakan dan mendukung citra yang tidak nyata?

Baca Juga : Cara Membuat Majalah Bisnis Wanita Seperti Forbes 

Siapa di majalah ini yang berpikir bahwa memberi Jennifer payudara yang lebih besar, leher yang lebih panjang, garis rambut yang lebih rendah, pinggul yang lebih tipis, mata yang lebih sempit, tulang pipi yang lebih tinggi, dan hidung yang lebih mancung adalah hal yang benar dan lebih baik untuk diberikan kepada Jennifer di majalah ini?

Bagaimana mereka memutuskan semua suntingan khusus itu? Apakah mereka duduk-duduk dan berkata, “kami orang-orang dari majalah ini secara objektif percaya bahwa perubahan X membuat selebritas ini lebih cantik sehingga kami akan membuat perubahan itu untuk kepentingan selebritas ini, majalah kami, dan pembaca kami.” Saya pernah bekerja di sebuah majalah. Saya tahu ada pertemuan tentang foto ini. Apakah seperti itu?

Jika perbedaannya besar, saya hampir akan lebih memahaminya. Katakanlah mereka pikir JLaw terlihat terlalu bulat di foto dan ingin membantunya. Itu masih akan sepenuhnya salah di semua tingkatan tetapi setidaknya itu masuk akal.

Perbedaan antara foto A dan B dalam hal ini hanya aneh. Yang asli sudah menjadi manusia yang sangat cantik sehingga kita para wanita dapat menekankan tentang mencoba terlihat seperti setiap hari dalam hidup kita. Mengapa membuatnya lebih buruk? Ini bukan pertanyaan retoris (bahkan jika saya menanyakannya ke Internet…)

Dan, menurut saya yang paling penting, bagaimana hal ini masih bisa ditoleransi di zaman di mana setiap foto asli bisa jadi online? Mengapa selebritas kuat seperti Jennifer Lawrence tidak mengatakan, “Saya tidak akan berpose untuk majalah Anda jika Anda membuat saya terlupakan.”

Apakah mereka memiliki hak itu, atau tidak? Dan jika mereka melakukannya, berapa banyak dari mereka yang diperlukan untuk membuat perubahan itu terjadi? 10 yang besar mungkin? Jika sepuluh selebritas besar membuat masalah besar tentang semua ini, apakah menurut Anda itu akhirnya bisa berakhir?

Tak lama setelah saya membaca artikel tentang Jennifer Lawrence yang disikat air, saya membaca artikel tentang fakta bahwa anak-anak berusia 6 tahun dirawat karena anoreksia.

Saya tidak memiliki data untuk mendukung korelasi antara dua masalah ini, tetapi saya memiliki akal sehat untuk menyadari bahwa yang satu tidak membantu yang lain. Mengapa majalah wanita majalah wanita yang hampir semuanya dijalankan oleh wanita tidak memiliki keinginan untuk melakukan hal yang benar bagi audiensnya sendiri? Mengapa mereka tidak ingin membuatnya lebih baik untuk diri mereka sendiri?

September adalah salah satu bulan terpenting dalam hal majalah mode. Terlepas dari penurunan jumlah industri cetak akhir-akhir ini karena kemudahan mencari sesuatu secara online; publikasi media massa terus memproduksi panduan gaya ukuran teks untuk mode musim gugur.

“Pembelian Musim Gugur Paling Cerdas”, “629 TAMPAK JATUH BARU!” dan “10 Tren yang Tidak Bisa Anda Hidup Tanpanya” hanyalah beberapa dari tag line yang digunakan glossy untuk membuat Anda membeli saat Anda mengantre di kasir.

Majalah merangkum pertunjukan landasan pacu, menyoroti tren mode yang muncul, dan menawarkan tip & trik belanja yang bagus untuk menemukan tempat pembelian terbaik untuk musim gugur.

Mereka adalah panduan masuk untuk apa yang harus dikenakan untuk memastikan Anda tetap bergaya di musim mendatang. Masing-masing memiliki formatnya sendiri papan suasana hati, wawasan penata gaya, daftar 10 teratas, atau contoh gambar.

Secara pribadi, saya lebih suka majalah People StyleWatch dan Lucky . Mungkin salah jika saya mengatakan ini (karena saya berada di industri fashion), tapi saya bukan penggemar berat Vogue .. Saya sering menemukan semua iklan mewah dan artikel panjang tidak menarik untuk dibolak-balik.

Saya orang yang sangat visual dan suka menarik inspirasi dari gambar yang saya lihat, jadi semua teks itu terkadang membuat saya bingung. Juga, saat ini dalam hidup saya, saya tidak menemukan diri saya dalam kategori yang sama dengan semua garis mewah yang biasanya menutupi halaman.

Ya, saya melihat untuk melihat apa yang dikirim oleh desainer mode tinggi ke landasan setiap musim, tetapi saya tidak memiliki rekening bank untuk benar-benar membeli koleksi apa pun. Suatu hari saya akan dapat membeli saluran yang mahal…tetapi saat ini, saya hanya mencoba untuk membayar sewa!

1 2 3 4